Edi sangat terkesan saat tampil di acara Embassy Festival karena sambutannya begitu antusias. Jadi terharu juga bagaimana budaya Indonesia diapresiasi secara spontan,” kata Edi yang mengaku sudah dua kali mentas di acara serupa. Selain tahun ini juga pada pertengahan 2019 sebelum corona melanda.
Negara-negara yang berpartisipasi dalam Embassy Festival 2022 menampilkan budaya mereka. Ada tarian, musik dan lagu dengan paduan kontemporer serta musik yang dibawakan dengan instrumen tradisional khas negeri masing-masing.
Vietnam mempertunjukkan tarian. Filipina menampilkan seni bela diri. Malaysia menampilkan sepak raga Madaguguk. Ada pun Korea Selatan menampilkan street teater.
Tiap-tiap negara juga memiliki tenda atau stan yang menjual berbagai makanan dan minuman khas, barang kerajinan tradisional serta pernak pernik lainnya.
Stan Indonesia menjual aneka masakan seperti rendang, nasi rames , nasi goreng, aneka camilan tradisional seperti risoles. Yang terlaris adalah sate ayam, martabak dan nasi goreng. Antrean di stan indonesia termasuk yang paling panjang di antara stan lainnya.
Stan Afrika menggelar kopi cupping Rwanda kopi, stan India menyediakan layanan lukisan dan tatto. Stan Pakistan membuka donasi untuk bencana alam di negaranya yang sedang di landa banjir.
Adapun stan Ukraina menjual produk kerajinan tangan untuk membantu negaranya yang sedang dilanda perang. Keuntungan dari penjualan diberikan seluruhnya untuk membantu perang di negaranya
Sejumlah negara juga mempergunakan ajang Embassy Festival 2022 sebagai kesempatan untuk investor. Seperti Nigeria, yang berupaya menarik investor bagi perkebunan kopi mereka.
Ada tiga panggung atau podium di festival. Yakni Mountain Stage, River Stage dengan panggung utama, Creative Arena. Terdapat pula tempat khusus bagi anak anak. Di sana mereka dapat membuat prakarya, menghias wajah anak dengan berbagai karakter, misalnya hewan-hewan dan karakter favorit anak-anak lainnya.
Festival dihadiri tak kurang dari seribu pengunjung. Semuanya tampak menikmati aneka pertunjukan dan menghampiri stan dari tiap negara.
Tampak pula para pengunjung yang menggoyangkan badan mengikuti irama musik yang mengalun sambil mencicipi berbagai makanan yang dijual di sana.
Agar pengunjung tak berkerumun di satu lokasi, pertunjukan digelar serentak di ketiga panggung tersebut.
Menurut Edi, penampilan dari negara-negara lain yang juga tak kalah menarik. “Di sebelah stan Indonesia, ada stan Malaysia dan Thailand. Mereka juga berpakaian tradisional negara masing masing. Senang dan antusias juga saat menyaksikan penampilan mereka,” kata Edi sambil tertawa.
Editor: Bune Laskar