Jaran Kepang Goyang Papendrecht

Bersama sejumlah pekerja seni di Belanda, penulis yang juga seorang penyair dan penulis cerita, sengaja mengangkat kesenian daerah dan sedikit sejarah kerajaan Kediri.

Dalam ceritanya, lakon teater “Kidung Tresna Galuh Chandrakirana” mengisahkan perjalanan seorang putri dari Kerajaan Kediri, Galuh Chandrakirana dalam mencari kekasihnya, yaitu Raden Panji Asmoro Bangun dari Kerajaan Jenggala.

Meski cerita Panji sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia non benda dan memiliki tujuh versi, namun dengan sentuhan sastra geguritan Jawa yang dipadu dengan musik seni peran dan tarian.

Suguhan delegasi dari Indonesia membuat semua pengunjung berdecak kagum dan mengikuti setiap gerakan dari para pemeran yang terlibat di dalamnya.

Bahkan, salah seorang pimpinan pemerintah kota Papendrecht, Martin Hardam langsung menghampiri belakang panggung lalu menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi positif. Hardam bahkan mengundang bahkan bersiap untuk mengundang di acara mereka berikutnya.

Ruud Lammers, salah satu ketua partai yang bergerak dalam bidang kebudayaan dari pemerintah setempat juga menyampaikan mengucapkan terima kasih serta rasa kagum terhadap penampilan dari perwakilan Indonesia.

Penulis yang juga merupakan penulis, pengarah dan pengatur cerita pun menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai banyak sekali kekayaan keindahan budaya tradisional yang harus mulai diberikan kesempatan dan dikenalkan kepada dunia. Salah satunya adakah kesenian tradisional Jaran Kepang yang baru saja ditampilkan.

Editor: Bune Laskar