Muncullah Pak Saipul Anwar, tukang barang rongsokan. Dari raut wajahnya terlihat kalau ia tak suka dengan apa yang terjadi di depan matanya.
Tiba-tiba semuanya mulai kacau. Ibu Ita dan Pak Jajang Wahyu tidak bisa menjelaskan bahwa antara dirinya dan Bu Harti tidak ada hubungan apa-apa, melainkan hanya sekadar ngobrol biasa. Semata-mata hanya percakapan ringan.
Tapi Pak Saipul Anwar tidak memercayainya. Pertengkaran pun terjadi. Dan itu menarik perhatian para pedagang keliling yang biasa melintas di kawasan itu.
Mereka satu persatu melontarkan tanggapannya kepada Bu Harti, disaksikan warga sekitar.
Akhirnya Pak Saimar, penjual tape uli yang paling senior di antara para pedagang keliling itu, mengambil kendali. Ia meminta agar semua orang diam, menyudahi pertikaian, dan segera membubarkan diri. Ketika senja datang, suasana di kampung itu pun kembali damai.
Namun suara bunyi-bunyian yang berasal dari pedagang keliling terus membahana hingga tengah malam.
Selain ditayangkan di Amsterdam, “Opera Jalanan” juga tayang premiere di Tilburg, kota kelahiran Arjan. Tempatnya di pusat budaya Mariengaarde, Burgemeester Damstraat 7, Tilburg. Tiketnya seharga 5 Euro.
Buat Anda, warga Indonesia yang tinggal di Belanda, film wajib anda tonton. Asli, nggak bakalan nyesel. Selain mengobati rasa kangen suasana Tanah Air, juga bikin lapar (menikmati jajanan keliling di Indonesia).