Mengintip Suasana Kasino di Belanda, Tempat Pelarian Orang-orang Kesepian

Suasana di dalam kasino tidak terlalu ramai. (Foto: Yuke Mayaratih)

Dalam kasino terdapat sekitar 50 mesin permainan sejenis ding dong, dan empat permainan roulette serta bingo. Selain itu, terdapat empat mesin penukaran uang. Dari uang kertas ke koin dengan pecahan yang bervariasi. Tapi kebanyakan pecahan dua euro. Tersedia pula mangkok plastik untuk menampung koin.

Di bagian ujung, terdapat bar yang menyediakan makanan dan minuman. Smoothies, soft drink atau minuman panas seperti kopi dan teh tersedia secara gratis.

Sebagian mesin permainan yang ada di kasino. (Foto: Yuke Mayaratih)

Setiap pengunjung bisa langsung memesan minuman. Pelayan akan memberikan dengan ramah. Biasanya mereka sudah kenal dengan para pelanggan yang telah menyambangi kasino selama bertahun-tahun.

Pemilik kasino juga menyediakan makan malam gratis bagi pengunjung. Kadang roti dengan sayuran dan daging, atau kentang. Sesekali kroket atau bitterballen. Semuanya disajikan gratis.

Tersedia juga tempat duduk seperti di cafe bagi mereka yang sedang menunggu teman-temannya bermain di mesin-mesin judi. Jumlahnya tak banyak. Hanya ada tiga meja dengan masing-masing tiga kursi.

Seorang pengunjung memainkan mesin permainan. (Foto: Yuke Mayaratih)

Kebanyakan para pengunjung kasino berusia 65 tahun ke atas. Baik laki-laki maupun perempuan. Biasanya mereka duduk di depan mesin permainan yang sama.

Banyak juga dari mereka yang menggunakan rollator, kereta dorong yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh yang biasa digunakan orang tua. Yang pria biasanya lebih suka di mesin permainan roulette. Sementara anak muda berkebangsaan tertentu terlihat asyik dengan satu mesin roulette di ujung. Sebelah tangannya memegang mangkuk plastik berisi koin pecahan 2 euro.

Selain para pensiunan, anak-anak muda yang datang ke situ adalah para pengangguran. Ada pula karyawan atau pekerja kantoran yang berkunjung ke kasino sepulang bekerja, tapi jumlahnya tak banyak.

Seperti Vina (bukan nama sebenarnya) asal Bogor berusia 77 tahun adalah pelanggan setia kasino di Deventer. Dia tinggal Desa Lochem yang berjarak 25 menit dari Deventer. Vina mengaku telah 52 tahun tinggal di Belanda. Setelah suaminya meninggal dunia, ia tinggal di rumah sendirian. Sebulan sekali anak sulungnya menyediakan waktu setengah hari untuk menemani ibunya jalan-jalan, termasuk menemaninya ke kasino.

Menikmati mesin permainan. (Foto: Yuke Mayaratih)


Vina mengatakan dirinya hanya menghabiskan 1-2 jam di situ dan memainkan uang sebesar 20 euro. “Tempatnya enak dan seru,” kata Vina sambil berjalan menggunakan rollator.

Pelanggan setia lainnya, Rudi ( juga bukan nama sebenarnya) 66 tahun, mengaku sering ke kasino untuk mencari sensasi atau tantangan, karena merasa hidupnya monoton. Ia sudah lama bercerai dan sejak pensiun, ia tak lagi punya kesibukan lain.

“Hanya sesekali saja, saya nggak kecanduan loh,” kata Rudi sambil tersipu.

Jenis permainan favoritnya adalah mesin dingdong. Dia mengaku hanya menghabiskan paling banyak 50 euro. Dari pagi bahkan sampai dini hari, saat jam operasi tutup. Ia merasa senang kalau bisa menang dan mendapatkan keuntungan. Seperti saat ditemui kabarbelanda.com, dia mengaku hanya memasukkan uang lima sen, ia mendapatkan 25 Euro. “Saya memang sering menang, tapi saya anggap saja itu sebagai hiburan,” kata Rudi sambil tertawa.

Meski begitu, banyak juga orang yang kecanduan berjudi lalu jatuh miskin, hingga masuk dalam kategori schuldsanering, yaitu mereka yang pailit, tak mampu membayar utang.

Editor: Bune Laskar