Penulis: Sita Aulliya
Kabarbelanda.com – MAKAN tanpa nasi belumlah disebut makan. Itu ungkapan yang berlaku di Indonesia. Tapi bagi saya, warga Indonesia yang menetap di Belanda, makan tanpa nasi bukan berarti dunia sudah berakhir.
Namun demikian, nasi yang sejak dulu menjadi makanan pokokku sehari-hari, tak bisa serta merta diganti dengan kentang atau roti, seperti kebiasaan suami, yang asli orang Belanda.
Bagaimana solusinya?
Perlahan-lahan menu makanan saya ganti. Dengan menggunakan bahan yang sama, maka saya bisa mendapatkan cita rasa yang berbeda.
Misalnya buncis. Kebiasaan orang Belanda, buncis cuma direbus kemudian disiram saus. Itu kuubah dengan menambahkan tempe dan kecap serta bumbu ala Indonesia. Jadilah oseng buncis tempe.
Salade, yang dulunya hanya disiram minyak zaitun sama balsamico azijn, kuubah dengan tambahan gorengan tahu tempe, rebusan telur, dan aneka sayuran, juga saus kacang. Jadilah gado-gado atau ketoprak.