Spaghetti, dengan sayuran dan saus Italiaans, yang menurut lidahku rasanya tidak karuan, kuubah dengan tambahan bumbu rempah ala Indonesia dengan sayuran yang berbeda. Tak lupa daging ayam dan kecap. Jadilah bakmi Jawa dengan cita rasa Nusantara.
Beef steak, daging sapi yang hanya dipanggang dengan sedikit minyak, kuubah menjadi hidangan segala zaman… Rendang!
Sup, yang biasanya hanya kentang atau labu yang diblender dengan tambahan garam, merica bawang dan kookroom, kuubah menjadi soto ayam komplit dengan sayuran dan perkedel kentang.
Telur yang biasanya cuma direbus atau digoreng, kuubah menjadi telur balado atau sambal goreng telur.
Dan masih banyak lagi resep-resep masakan ala dapurku yang perlahan-lahan mulai mengubah indera pengecap suami dan orang-orang yang kucinta. Dan satu lagi yang tak pernah ketinggalan: Krupuk!
Apakah mereka doyan? Tentu saja, doyan sekali!
Apakah kemudian tiap hari saya mesti memasak makanan Indonesia? Tentu tidak, karena hampir setiap hari saya bertanya, “kalian mau makan apa?” Dan jawabnya hampir 90% selalu masakan Indonesia.