Lucunya Anak-anak WNI di Belanda Kala Makan Klepon dan Meracik Cendol

Kegiatan berlangsung santai dan penuh canda. Anak-anak terlihat sangat antusias dengan banyak bertanya tentang asal usul santan dan juga bagaimana membuat cendol.

Aktivitas kian seru saat anak-anak diajari untuk meracik cendol. Yaitu dengan cara mencampurkan gula merah, santan dan cendol. Mereka sangat antusias dan gembira. Lucunya, banyak anak-anak yang kaget saat mencicipi rasanya.

Baru pertamakali melihat minuman cendol. Foto: Bambang Ponco

“Rasanya kok aneh ya,” kata seorang anak dengan mimik lucu.

Selain cendol anak-anak juga mencicipi klepon yang berlumur kelapa parut. Ada anak yang tampak kaget saat gula merah cair keluar ketika mengigit klepon.

Talin Thomissen pertama kali makan klepon, kaget saat menggigitnya, keluar cairan gula. Foto: Bambang Ponco.

Tak hanya anak-anak saja yang mendapat segelas cendol dan klepon. Ibu atau ayah yang mendampingi mereka juga kebagian.

Kegembiraan orang tua yang ikut mendampingi sang anak terutama menyaksikan anak-anaknya aktif bertanya kepada pengajar. Senyum mengembang tampak saat mereka melihat reaksi anak-anaknya saat berkegiatan.

Anak-anak belajar meracik cendol di Cultuurtuin, Minggu (7/11). Foto: Bambang Ponco

Arimbi, WNI yang bersuamikan orang Belanda, hampir setiap minggu membawa anaknya yang berusia 6 tahun. Dia mengaku bersyukur dengan kegiatan Cultuurtuin . Ia merasa terbantu memperkenalkan budaya Indonesia kepada anaknya.

“Saya inginnya supaya kegiatan ini bisa terus berlanjut. Karena secara tak langsung kegiatan ini menumbuhkan cinta budaya Indonesia terutama anak- anak keturunan campuran, seperti anak saya. Lebih bagus lagi kalau ada kegiatan belajar bahasa Indonesia. Supaya anak saya nanti bisa juga berbahasa Indonesia. Maklum kami di rumah kan berkomunikasi dalam bahasa Belanda,” katanya.

Editor: Yuke Mayaratih