“Sebenarnya, ini sudah tahun kedua kami membagikan makanan dan paket Natal buat tunawisma dan warga yang kurang mampu. Meskipun pemerintah Belanda juga sebenarnya sudah punya program pembagian makanan lewat Voedselbank, tapi kami ingin menambahkan dengan menyediakan makanan panas yang bisa mereka makan menjelang Natal,” kata Ade kepada Kabarbelanda.com.
Para penerima bingkisan Natal dan makanan ini, sebagian besar namanya terdaftar di pemerintah kota Amsterdam sebagai masyarakat golongan tidak mampu. Seminggu sekali mereka mendapat kupon bahan makanan dan minuman yang mereka butuhkan, seperti roti, susu, telur, minyak goreng, daging, ayam, dan lainnya. Program ini disebut Voedselbank.
“Kali ini warga tak mampu mendapatkan empat kupon. Yaitu kupon untuk mengambil bahan makanan seperti biasa, kupon untuk mengambil minuman kaleng, kupon untuk mengambil bingkisan Natal dan satu kupon lagi untuk makanan panas. Khusus makanan panas, berlaku sesuai jumlah anggota keluarga. Tapi kupon lainnya, setiap keluarga hanya mendapatkan satu paket. Misalnya ada keluarga yang jumlah anggota keluarganya lima orang, maka kupon khusus untuk mengambil makanan panasnya diberikan lima paket,” jelas Ade.