Esa Genang Belanda Rayakan Ultah Secara Unik: Dansa Poco Poco di Atas Kapal

Menurut Berta, sudah tradisi setiap acara Esa Genang selalu diawali dengan doa bersama. Lalu ada ibadah kecil dan kata-kata ucapan syukur dengan berdirinya perkumpulan ini.

Suasana di dalam kapal. Menampung lebih dari 100 penumpang. (Indah Supusepa)

“Sambil menunggu makan siang kami ngobrol dan nyanyi bersama sambil menikmati minuman hangat dan snack. Sesekali diselingi dansa poco-poco dan musik lainnya. Sayangnya, pemilik kapal tidak mengizinkan kami membawa alat musik. Jadi hanya playback (musik lewat speaker portable dicolok USB).

Snack a la Belanda di atas kapal. Biaya per orang €50, termasuk biaya makan siang dan berlayar selama 8,5 jam. (Lianda Rumate)

Kapal yang mereka tumpangi ini bertingkat dua. “Jadi bagian bawah sudah penuh dengan penumpang dari perkumpulan Esa Genang. Sedangkan bagian atas untuk penumpang umum. Tapi di saat kami menari dan bernyanyi, penumpang lainnya, bule-bule Belanda malah ada yang ikutan join. Jadinya tambah meriah,” kata Bertha sambil terkekeh.

Mengucapkan terima kasih kepada awak kapal atas pelayanannya selama pelayaran. (Lianda Rumate)

“Semua peserta bersemangat dari awal keberangkatan sampai kembali ke rumah masing-masing. Semuanya senang karena kan sejak COVID, kami jarang ketemu, dan lagi pula sekarang tidak perlu lagi pakai masker. Jadi kami semua besa bernyanyi, duduk berdekatan. Pokoknya bebas dan lepas. Seperti sebelum ada COVID,” ujar Bertha menutup pembicaraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :