Mayerfas menjelaskan, layanan warga yang ada antara lain keimigrasian, konsuler, pendidikan dan kebudayaan, ekonomi dan penerangan. “Selain kita ingin lebih dekat dengan warga, kita juga memberikan pelayanan maksimal. Jadi kalau ada yang mau memperpanjang paspor ngga perlu jauh-jauh dan butuh biaya transportasi lagi. Cukup bawa kelengkapan berkas dan datang ke acara pasar malam terdekat yang kami adakan. Begitu juga bagi mereka yang butuh legalisir surat atau kepentingan lainnya,” ujarnya menjelaskan.
Selama Oktober, paling tidak sudah ada dua Pasar Malam yang dihadiri setidaknya 300 warga Indonesia. Kedua acara itu digelar di kota Heerlen (2/10) dan Eindhoven (30/10). Sedangkan untuk kota lain yang masih direncanakan, yaitu Breda dan Groningen. Mengenai tanggal dan waktunya masih tentatif, karena mengikuti kebijakan pemerintah Belanda terkait Corona yang masih akan terus berubah.
Yeany Dalawir, seorang WNI yang tinggal di Deventer Belanda menyatakan salut dan puas atas pelayanan KBRI tersebut. “Duta besar yang sekarang kreatif dan membuat kita tidak berjarak dengan petugas KBRI seperti yang sudah-sudah. Bahkan Pak Mayerfas sendiri yang memperkenalkan nama stafnya. Kalau kalian butuh layanan konsuler, silahkan hubungi bapak ini, kalau kalian butuh perpanjangan paspor sama bapak ini, kalau kalian butuh legalisir sama bapak ini. Kalau mereka tidak melakukannya dengan baik, silahkan kontak saya. Kan kalau begitu lebih enak,” kata Yeany sambil tertawa lebar.