• Property agent alias makelar akan menginformasikan tentang rumah tersebut secara lintas media -yang terpopuler Funda dan Pararus- dan berdasarkan pada iklan yang terpampang, makelar akan mengundang 20 peminat untuk melakukan peninjauan dan pengecekan kondisi rumah.
• Dari 20 orang pengunjung biasanya hanya sekitar 5-7 pengunjung yang tertarik dan akan melakukan penawaran untuk rumah tersebut dengan sistem bidding (penawaran) tertutup. Dari 5-7 peminat tersebut, mereka akan memberikan penawaran dengan angka 5-20 persen dari angka yang diminta.
• Tidak melulu peminat dengan penawaran tertinggi akan mendapatkan properti. Terkadang ada hal hal lain yang sifatnya di luar kendali yang menjadi pertimbangan penjual.
• Dengan proses bidding tertutup itu, proses penjualan menjadi tidak transparan, dan menyebabkan banyak kasus yang mengindikasikan penawaran lebih tinggi dan lebih tinggi lagi dari harga yang ditawarkan peminat. Misalkan, bidding yang ditawarkan di antara 50.000-100.000 euro lebih tinggi dari angka yang diminta.
Kondisi pasar properti yang “brutal” ini harus secepatnya ditinjau dan ditertibkan oleh pemangku kebijakan. Jika tidak, konsumen akan dirugikan karena mereka membeli dengan harga yang sudah tidak wajar dan tidak sesuai dengan nilai komersial.