Penulis: Jenny Muda
Kabarbelanda.com, Amsterdam – Berita penembakan Peter de Vries begitu mengejutkan publik, khususnya warga Amsterdam. Jurnalis spesialis berita kriminal itu ditembak orang tak dikenal di tengah keramaian jalan Lange Leidsedwarsstraat, pada 6 Juli 2021 sekitar jam 5 sore, sepulang bekerja di RTL Boulevard. Peter ditembak kepalanya dari jarak dekat, yang berakibat koma.
Setelah kepolisian membuka kembali akses jalan untuk umum, tak lama setelah insiden itu, masyarakat pun berbondong-bondong meletakkan karangan bunga, lilin, balon, boneka, hingga kartu ucapan tanda solidaritas, di lokasi tertembaknya Peter.

Rasa peduli, kesedihan yang luar biasa, dan dukungan masyarakat luas ternyata membuat tempat tertembaknya Peter, dalam waktu singkat menjadi “lautan bunga”. Semua berharap adanya mukjizat yang membuat Peter tersadar dan sembuh.
Namun delapan hari kemudian, atau tepatnya tanggal 14 juli 2021, Peter F. De Vries menghembuskan nafarnya yang terakhir, dan dikenang sebagai pahlawan di mata publik.

Masyarakat mengenal Peter sebagai seorang jurnalis yang gigih, lugas, tegas dalam mengungkap kasus kriminalitas di tengah masyarakat. Dia dikenal sebagai wartawan yang rendah hati, selalu menolong orang lemah yang mendapat perlakuan tidak adil.