Orang Belanda Pilih Kemping, Usir Kebosanan di Rumah Terus

Penulis: Dian Suwarsaputri

Kabarbelanda.com, Hilversum – Apa beda kemping di Belanda dengan di Indonesia? Meski sama-sama bermalam di alam bebas beratapkan tenda, di Belanda kemping wajib dilakukan di lokasi khusus untuk kemping. Ada lebih dari 2000 lokasi kemping di negeri kecil ini. Sedangkan di Indonesia, kemping bisa dilakukan di mana saja: di bumi perkemahan, di hutan, di gunung, di pantai, atau di lapangan.

Budaya kemping di Eropa dimulai dari Inggris. Sejak ditemukan sepeda beroda dua di pertengahan abad ke-19, saat musim panas kalangan borjuis (kaum elit) di Inggris seringkali berkeliling dengan bersepeda dari satu kota ke kota lainnya. Pada sore hari, mereka menginap di hotel.

Karena aktivas ini semakin populer di kalangan kaum borjuis, hotel-hotel dan kamar penginapan pun selalu penuh di waktu liburan. Untuk mengakalinya, pengusaha hotel mulai mendirikan tenda-tenda di sekitar hotel, agar tamu mereka tetap bisa beristirahat.

Sejak itu, para borjuis membawa tenda sendiri, dan lahirlah budaya kemping. Setelah Perang Dunia II semakin banyak orang awam yang sanggup membeli tenda dan peralatan kemping, sehingga budaya kemping kini bukan lagi monopoli kalangan elit saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :