“Saya membuat rumah burung dan insect hotel ini tidak rutin, tergantung mood dan cuaca juga,” kata Heiko.
Menurut Heiko, bukan hanya burung yang membutuhkan rumah, tetapi serangga juga butuh tempat singgah. Nah, rumah untuk serangga ini disebut insect hotel. Di situ serangga menyimpan telurnya sampai menetas. Meski tidak semua serangga mau tinggal di situ, tapi paling tidak serangga jenis lebah, capung, kupu-kupu, kumbang dan laba-laba, senang mampir di insect hotel.
Baginya, membuat insect hotel tidaklah sulit. Cukup membuat beberapa kotak kayu, jerami, lumut, dan alang-alang. “Saya membuatnya dengan ukuran 70 cm x 35 cm, lalu menggabungnya dengan rumah burung supaya lebih indah. Jika cuaca bagus, dalam waktu dekat mungkin saya akan membuatnya lagi,” ujarnya.
Di masa pandemi ini, jika masih belum bisa ke mana-mana, tak ada salahnya anda mencoba membuat rumah burung dan hotel serangga ini. Ada empat keuntungan yang bisa diperoleh dari kegiatan ini. Selain memanfaatkan limbah kayu, juga mengisi waktu luang (agar tidak bosan di rumah), anda juga bisa mempercantik taman di sekitar rumah, sekaligus memelihara lingkungan alam. Gimana, anda tertarik?
Menarik banget ternyata ada juga ya hotel serangga. Peduli orang-orang memang berbeda-beda, tapi selagi tidak merugikan satu sama lain menurutku lanjutkan saja….