Konon, sapi Lakenvelder berasal dari Belanda, tapi ini belum ditetapkan secara meyakinkan. Yang pasti trah ini sudah ada di Belanda pada abad ke-17.
Sejarah sapi Lakenvelder dimulai pada Abad Pertengahan. Lukisan tertua yang menggambarkan jenis ternak berasal dari abad ke-15. Pada abad 17 dan 18, kain fielder populer di kalangan bangsawan. Sapi-sapi itu dipelihara di perkebunan hijau yang luas, dan mereka mendapat julukan “ternak taman”.
Ketika perkebunan menghilang pada abad ke-20, keberadaan sapi Lakenvelder juga memburuk. Selain itu, perekonomian dalam peternakan sapi di Belanda menjadi semakin penting pada tahun 1930-an.
Dengan produksi susunya yang sederhana, Lakenvelder berada di urutan terbawah dalam daftar ras ternak yang populer, dengan titik terendah adalah saat hanya 300 ekor Lakenvelder tersisa di padang rumput Belanda.

Yayasan de Stichting Zeldzame Huisdierrassen (1976) menyelamatkan sapi Lakenvelder dari kepunahan. Tujuan dari yayasan ini adalah untuk melestarikan hewan ternak Belanda yang tua dan langka.
Pemuliaan dengan Lakenvelder kini telah dilanjutkan, kali ini bukan oleh peternak profesional tetapi oleh peternak hobi dan peternak sapi perah organik.
Lakenvelder Cattle Association (VLR)
Pada 1979 sebuah klub peternak didirikan khusus untuk Lakenvelder. Klub ini berganti nama pada 1997 menjadi Vereniging Lakenvelder Runderen. Tujuan utama asosiasi ini adalah untuk mempertahankan Lakenvelder di Belanda dan juga luar negeri.
Sekali setahun hari Lakenvelder khusus diselenggarakan, juga dikenal sebagai “Hari Lakenvelder”. Pada hari ini beberapa peternak membuka perusahaannya untuk umum.
Meskipun Lakenvelder masih merupakan jenis langka, jumlahnya meningkat secara bertahap. Di seluruh dunia sekarang ada sekitar 3000 ekor Lakenvelder. Di Belanda, sapi jenis Lakenvelder ini bisa ditemui di Provinsi Overijsel, Gelderland, Zeeland dan South Holland.