Penulis : Anastasia S. Baalhuis
Kabarbelanda.com, Warmenhuizen – Sapi Lakenvelder atau dalam bahasa Inggris, Dutch Belted adalah jenis sapi Belanda asli yang dapat dikenali dari kulit sapi khasnya dengan selempang ‘pita’ putih (juga disebut lembaran) yang membentang di punggung dan perut hewan. Selain ‘pita’ putih, Lakenvelder berwarna hitam atau merah.
Apa Ciri-ciri Sapi Lakenvelder?
Sapi Lakenvelder memiliki karakter yang ramah, tenang dan tidak mudah panik, dan oleh karena itu sering dijumpai kinderboerderij (kebun binatang). Dibandingkan dengan trah sapi lainnya, sapi Lakenvelder bertubuh halus dan bertubuh kecil.
Sapi ini suka merumput di padang rumput. Di musim dingin dia pergi ke kandang yang hangat dan mengambil jerami. Kukunya harus dipangkas dua kali setahun karena terus tumbuh, sama seperti kuku kita. Jika kuku tidak dirawat dengan baik, sapi dapat mengalami kesulitan berjalan.
Jika seekor sapi Lakenvelder bisa tertawa, kita akan melihat bahwa dia tidak memiliki gigi di rahang atas. Sebaliknya, ia memiliki tepi yang keras, yang digunakan untuk memotong rumput atau jerami dengan gigi seri rahang bawah. Rahang bergeser satu sama lain dari kiri ke kanan, depan ke belakang. Jadi ini lebih berarti menggiling daripada mengunyah seperti yang kita lakukan.
Saat anak sapi lahir, beratnya sekitar 30 kilogram dan seekor sapi dewasa memiliki berat antara 600 – 800 kg. Masa kehamilan seekor sapi Lakenvelder adalah 9 bulan. Dan harapan hidupnya hingga 20 tahun.

Karena produksi susunya yang rendah, sapi Lakenvelder biasanya tidak diperah. Dia dipelihara untuk diambil dagingnya atau sebagai sapi pengisap. Anak sapi Kalvender diperbolehkan tinggal bersama induknya selama mungkin.
Ini sangat berbeda untuk sapi perah, dimana anak sapi yang baru lahir biasanya langsung diambil dari induknya. Produksi susu seekor Lakenvelder lebih diperuntukkan bagi anaknya, dia bisa diperah dua kali sehari selama kurang lebih sepuluh bulan. Untuk mempertahankan produksi susu sapi, dia harus memiliki anak sapi setiap tahun.
Sejarah Sapi Lakenvelder
Konon, sapi Lakenvelder berasal dari Belanda, tapi ini belum ditetapkan secara meyakinkan. Yang pasti trah ini sudah ada di Belanda pada abad ke-17.
Sejarah sapi Lakenvelder dimulai pada Abad Pertengahan. Lukisan tertua yang menggambarkan jenis ternak berasal dari abad ke-15. Pada abad 17 dan 18, kain fielder populer di kalangan bangsawan. Sapi-sapi itu dipelihara di perkebunan hijau yang luas, dan mereka mendapat julukan “ternak taman”.
Ketika perkebunan menghilang pada abad ke-20, keberadaan sapi Lakenvelder juga memburuk. Selain itu, perekonomian dalam peternakan sapi di Belanda menjadi semakin penting pada tahun 1930-an.
Dengan produksi susunya yang sederhana, Lakenvelder berada di urutan terbawah dalam daftar ras ternak yang populer, dengan titik terendah adalah saat hanya 300 ekor Lakenvelder tersisa di padang rumput Belanda.

Yayasan de Stichting Zeldzame Huisdierrassen (1976) menyelamatkan sapi Lakenvelder dari kepunahan. Tujuan dari yayasan ini adalah untuk melestarikan hewan ternak Belanda yang tua dan langka.
Pemuliaan dengan Lakenvelder kini telah dilanjutkan, kali ini bukan oleh peternak profesional tetapi oleh peternak hobi dan peternak sapi perah organik.
Lakenvelder Cattle Association (VLR)
Pada 1979 sebuah klub peternak didirikan khusus untuk Lakenvelder. Klub ini berganti nama pada 1997 menjadi Vereniging Lakenvelder Runderen. Tujuan utama asosiasi ini adalah untuk mempertahankan Lakenvelder di Belanda dan juga luar negeri.
Sekali setahun hari Lakenvelder khusus diselenggarakan, juga dikenal sebagai “Hari Lakenvelder”. Pada hari ini beberapa peternak membuka perusahaannya untuk umum.
Meskipun Lakenvelder masih merupakan jenis langka, jumlahnya meningkat secara bertahap. Di seluruh dunia sekarang ada sekitar 3000 ekor Lakenvelder. Di Belanda, sapi jenis Lakenvelder ini bisa ditemui di Provinsi Overijsel, Gelderland, Zeeland dan South Holland.