Dubes Mayerfas Shalat Ied di Rumah Sambil Live Streaming

Meski tidak membuka rumahnya untuk menerima tamu atau open house, Mayerfas tetap menyiapkan makanan untuk mereka yang sewaktu-waktu datang dan berkunjung ke rumah. “Sifatnya sih untuk berjaga-jaga saja. Karena kita kan orang Indonesia, kalau lebaran sudah sewajarnya menyiapkan makanan khas lebaran Indonesia.”

Tradisi sungkem keluarga dan makanan khas lebaran

Setelah shalat ied, seperti tradisi Indonesia umumnya, anak-anak melakukan sungkem kepada orangtuanya. Kedua anak Mayerfas, yaitu Rama (23) dan Riyan (19) juga melakukan sungkem. “Itu tradisi baik saat lebaran. Meskipun kita berada di luar negeri, sebisa mungkin terus dijaga. Setelah itu kami makan dengan menu khas lebaran. Ada sayur opor, lontong sayur, sambal goreng ati, rendang, telur balado, kerupuk, dan tentu saja sambal,” ujar Dubes berdarah Minang itu.

Setelah itu, sambil mengobrol bersama keluarganya, Mayerfas menyantap berbagai kudapan, seperti lapis legit, lapis surabaya, kacang bawang, kue nastar, dan kue kering lainnya. Mayerfas mengaku suka kacang bawang. Karena itu, hari lebaran atau bukan, dia selalu menyediakan aneka kacang-kacangan.

Sungkeman, salah satu tradisi Idul Fitri. (Dok. Pribadi)

Silaturahim online

Masih dalam suasana hari pertama lebaran, Mayerfas dan keluarga juga mengadakan acara silaturahim dengan keluarganya di Jakarta. Tentu saja dilakukan secara online. Pertama silaturahim bersama keluarga besar istrinya di Jakarta. “Karena kedua orangtua saya sudah tidak ada lagi, kami bersilaturahmi dengan keluarga besar saya. Mereka juga tinggal di Jakarta,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Mayerfas mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah bagi umat Islam Indonesia yang berada di Belanda, dan juga Selamat Merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih bagi umat Kristen, karena kedua hari besar itu tepat di hari yang sama.

Editor: Tian Arief