“Jadi semalam itu, pembukaan jalur penyekatan Kedungwaringin murni sebuah strategi penyekatan. Mengingat volume kendaraan yang membludak mencapai 3.000-4.000 kendaraan sehingga para pemudik dengan memaksa sampai menerobos jalur sehingga fasilitas umum rusak,” kata Kapolres pada saat dikonfirmasi Kabarbelanda.com, Senin (10/5).

“Maka dari itu kami berkoordinasi dengan Pos Pam (pengamanan) Penyekatan Karawang untuk bisa memutar balik kendaraan yang akan melewati Karawang dan terbukti sebanyak 3.000-4.000 kendaraan yang tadinya lewat kalo diputar balik,” tambahnya.
Sampai sekitar pukul 02.30 WIB para pemudik terus berdatangan sehingga menimbulkan kembali kemacetan yang cukup panjang. Para petugas gabungan tentunya terus bekerja semaksimal mungkin untuk menghalau pemudik untuk memutar balik kendaraanya sehingga tidak dapat celah untuk pemudik bisa melewati jalur penghubung Bekasi – Karawang.
Beragam akal dan upaya para pemudik agar bisa lolos melewati jalur penyekatan petugas gabungan. Ada yang mengaku ingin menengok anaknya yang baru lahir. Ada pula yang menyatakan akan menjenguk orang tua yang sedang sakit, ada juga yang terus terang ingin silaturahmi dengan keluarga. Berbagai dokumen mereka tunjukkan kepada petugas di antaranya, surat rapid test,
Seorang pemudik yang membawa serta istri dan anaknya yang berusia sekitar setahun mengeluhkan penyekatan polisi. “Ini momen, Mas. Kapan lagi kita bisa kumpul keluarga, eh ini malah ga boleh lewat. Saya bawa anak kecil, jam segini masih di jalanan udah gituh (di)suruh putar balik,” kata pemudik yang tidak mau disebut namanya kepada Kabarbelanda.com.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Percepatan Ekonomi Nasional mengungkapkan dari 6.742 pemudik yang menjalani random testing, 4.123 diantaranya positif Covid.