Begini Cara Terbang Gratis ke Belanda, Dapat Uang Saku Pula

Usaha jual bagasi oleh mereka yang pulang ke Indonesia atau sebaliknya dari Indonesia ke Belanda ini relatif aman, sebab si pengirim dan penerima punya alamat lengkap. Jadi kemungkinan untuk terjadi tindak kriminal sangat kecil. Yang kedua, bagi si penitip dan mereka yang menitipkan barang biasanya sudah memiliki perjanjian. Misalnya, barang apa saja yang bisa diangkut dan barang apa saja yang dilarang untuk dibawa masuk Belanda. Biasanya barang dagangan, asalkan tidak melebihi dari 10 macam produk yang sama sih, aman.

Untuk harga barang seperti sepatu atau tas branded serta dokumen, biasanya dikenakan tarif lebih mahal. Karena ada resiko yang harus mereka tanggung, seumpama hilang di tengah jalan. Nah untuk itu, mereka butuh ekstra perhatian dan tentu saja ada harga khusus. Biasanya harganya disesuaikan dengan kesepakatan.

Sebelum pulang ke Tanah Air atau berangkat ke Belanda, diumumkan dulu. (Freepik)

Lalu bagaimana sistem menjualnya? Si pelaku jastip ini akan mengumumkan kalo dia akan pergi ke Indonesia, misalnya, pada bulan April tanggal 1. Tentu itu dilakukan dalam komunitas warga Indonesia di Belanda yang tertutup. Sebut saja ILH (Indonesian Living Holland), yang jumlah anggotanya hampir 10 ribu orang, semuanya warga Indonesia. Artinya, para anggotanya memang sebagian besar sudah saling mengenal satu sama lain. Nah begitu diumumkan, anggota kemunitas lain akan menjawab secara japri bahwa ia akan kirim barang ke indonesia. Terjadilah transaksi antara si pemakai jastip dan si pelaku jastip. Biasanya, pelaku jastip menetapkan, barang harus diterima 2 sampai 1 minggu sebelum keberangkatan. Barangnya bukan berupa pecah belah, maupun minuman wine.

Jadi kalau kalian ingin terbang secara gratis, kenapa tidak melakukan bisnis jastip saja? Bagi kalian yang tidak tinggal di Belanda, mungkin bisa menggunakan “jalur teman” yang terbiasa menggunakan cara ini.

So, tidak ada alasan untuktidak terbang gratis ke luar negeri…

Editor: Tian Arief