“Meskipun kebaktian online banyak dilakukan gereja-gereja besar, tapi kami memilih untuk berkumpul. Karena kebanyakan dari kita orang Indonesia adalah perantau. Jadi kalau merasa sendirian di rumah juga kurang baik.”
Gereja yang menggelar kebaktian setiap 2 minggu sekali ini, menerapkan ketentuan sesuai saran pemerintah dan juga organisasi PKN (Pinkster Kerk Nederland).
Setiap jemaat yang datang harus menuliskan namanya dalam sebuah formulir, lengkap dengan nomor telepon dan email. Tidak diperbolehkan menyanyi dan tetap menjaga jarak 1,5 meter.
“Kami juga menyediakan masker, cairan disinfektan dan air minum kemasan botol,” kata Jos.