Ruanita Indonesia Bahas Cara Bijak Atasi Kecanduan Gim Anak

Kabarbelanda.com – Pada Sabtu sore akhir November, layar Zoom pelan-pelan dipenuhi wajah-wajah yang tampak akrab,meski banyak di antaranya saling berjauhan ribuan kilometer. Dari Belanda, Jerman, Inggris hingga Islandia, para orang tua Indonesia berkumpul mengikuti diskusi daring yang diselenggarakan Ruanita Indonesia. Tema yang diangkat sederhana tetapi sangat dekat dengan keseharian: bagaimana menghadapi kecanduan gim online pada anak sekolah dasar.

Bagi banyak keluarga Indonesia di Belanda, topik ini terasa semakin relevan. Ketika musim dingin membuat anak lebih banyak berada di dalam rumah, gawai sering menjadi “teman” yang paling mudah diakses. Namun, di balik kemudahan itu, ada kekhawatiran yang tumbuh pelan-pelan: bagaimana jika anak mulai terlalu bergantung pada gim?

Kisah Seorang Ibu di Bangladesh

Diskusi dibuka Asti Tyas Nurhidayati, guru SD yang kini tinggal di Islandia. Kisah pertama pun bergulir dari Mom Elia Qudo, seorang ibu Indonesia yang tinggal di Bangladesh. Ia bercerita jujur tentang pergulatannya mengelola kebiasaan bermain gim putranya.

“Awalnya saya pikir, selama dia senang, itu tidak masalah. Tapi lama-lama, pola belajar dan tidur mulai berubah,” katanya.

Cerita Elia membuat beberapa peserta merasakan hal serupa. Ternyata jarak ribuan kilometer tidak membuat dinamika pengasuhan itu berbeda. Gangguan fokus, tantrum saat gawai diambil, hingga kebingungan mengatur batas waktu, semua itu terasa universal.

Pandangan dari Australia: Menghidupkan Lagi Permainan yang Membawa Anak Bergerak

Dari sisi lain dunia, tepatnya dari Australia, Ayah Andri, pendidik sekaligus pendiri Indolanan, membawa suasana berbeda. Ia menunjukkan bagaimana permainan tradisional dapat kembali menjadi bagian penting dalam kehidupan anak.

“Anak perlu bergerak, bereksplorasi, bekerja sama,” ujarnya.

Permainan seperti congklak, lompat tali, atau kejar-kejaran yang dulu mudah ditemukan di halaman rumah Indonesia, ternyata bisa menjadi alternatif menarik bagi keluarga diaspora Indonesia. Beberapa peserta berbagi cerita tentang bagaimana mereka mengadaptasi permainan tradisional di taman kota atau ruang apartemen yang terbatas.

Suara dari Inggris: Kecanduan Kadang Berawal dari Emosi

Di sesi berikutnya, Mom Mala Holland, seorang psikoterapis yang tinggal di Inggris, mengajak peserta melihat persoalan ini dari sisi yang lebih lembut. Ia menjelaskan bagaimana kecanduan gim sering berakar dari kebutuhan emosional anak.

Tinggalkan Balasan