KabarBelanda.com – Sebuah langkah bersejarah tercipta ketika 68 benda bersejarah Indonesia, termasuk koleksi Puputan Badung dan Tabanan serta patung singa dari Istana Cakranegara, akan dikembalikan dari Wereldmuseum Rotterdam ke Indonesia.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas, dan Pemerintah Kota Rotterdam menjadi simbol pengakuan atas ketidakadilan kolonial serta penguatan kerja sama budaya antara kedua negara.

Benda-benda yang diambil selama era kolonial ini memiliki nilai artistik dan simbolis yang besar. Benda-benda yang dikembalikan mencakup koleksi Puputan Badung dan Tabanan, serta dua patung singa dari istana Cakranegara di Lombok.
Koleksi Puputan Badung meliputi senjata upacara, perhiasan, tekstil, dan benda rumah tangga lainnya, yang diambil selama operasi militer kolonial Belanda pada tahun 1906.
Patung-patung singa dari Lombok, yang memiliki fungsi pelindung dalam arsitektur istana, dirampas pada tahun 1894 selama Perang Lombok.
Kini, mereka akan dipulangkan ke Indonesia untuk dipamerkan di Museum Nasional Jakarta, memperkuat identitas dan ketahanan budaya bangsa.

Benda-benda tersebut akan dikirim ke Indonesia pada akhir tahun ini, dengan rencana untuk dipamerkan di Museum Nasional Jakarta.
Benda-benda ini tidak hanya memiliki nilai artistik, tetapi juga nilai simbolis dan historis yang besar bagi Indonesia. Mereka merupakan saksi bisu dari perjuangan dan ketahanan bangsa Indonesia, sekaligus warisan budaya yang harus dilestarikan.
“Pulangnya benda-benda ini adalah langkah besar menuju keadilan sejarah dan saling hormat,” ujar Mayerfas.
Wakil Wali Kota Rotterdam, Said Kasmi, menegaskan bahwa repatriasi ini mencerminkan komitmen kota tersebut untuk memperbaiki kesalahan masa lalu.
Comments are closed.