Kabarbelanda.com – Ratusan baju wanita terpajang seperti jemuran di seputaran Alun Alun Lange Voorhout dan Balaikota Den Haag. Sekitar 800-an baju tersebut adalah milik para korban atau penyintas kekerasan seksual perang dari 21 negara. Baju-baju tersebut tergantung dengan tali merah, sebagai simbol di mana-mana situasi masih berdarah-darah.
Bertajuk “Thinking of You”, ratusan baju tersebut merupakan instalasi publik yang dirancang dan dibuat seniman konseptual, Alketa Xhafa Mripa, untuk para penyintas kekerasan seksual dalam konflik di Kosovo dan di seluruh dunia.
“Rasa sedih dan air mata berlinang tak tertahan saat saya berjalan dibawahnya,” kata Nursyahbani Katjasungkana, aktivis dan pengacara hak-hak asasi manusia kepada Kabarbelanda.com saat mengunjungi instalasi “Thinking of You” di Den Haag. Panitia pameran pun menyapa dia, lalu menawarkan untuk memotretnya di tengah-tengah instalasi tersebut.

Pameran tersebut menjadi salah satu event yang bertepatan dengan Peringatan 125 Tahun Konferensi Perdamaian Pertama Den Haag. Konferensi yang digelar di Peace Palace atau Istana Perdamaian tersebut, menahbiskan Den Haag sebagai Kota Perdamaian dan Keadilan.
Pada 18 Mei 1899, lebih dari seratus delegasi dari dua puluh enam negara bertemu di Den Haag untuk membahas perlucutan senjata, yurisdiksi internasional, dan arbitrase. Hasil dari “Konferensi Perdamaian Den Haag Pertama” adalah pembentukan Pengadilan Arbitrase Permanen dan Istana Perdamaian.
