Penulis: Jenny Muda Sirait
Kabarbelanda.com – Mas Iwan, seorang warga Indonesia yang telah tinggal di Belanda selama lebih dari 30 tahun, mendadak sakit keras. Ternyata kanker darah atau leukemia stadium akhir. Kemoterapi dijalani baru satu kali, tetapi tubuhnya tidak kuat.
Kian hari kanker, yang bersarang ditubuhnya membuatnya tak berdaya. Dokterpun tidak dapat berbuat apa-apa. Akhirnya tim dokter memvonis hidupnya tinggal menghitung hari.
Mas Iwan sudah lama tinggal seorang diri, tidak ada sanak keluarga di Belanda. Sehari-hari, dia bekerja untuk perusahaan Amerika di Belanda. Seharusnya, Mas Iwan sebentar lagi akan memasuki usia pensiun. Namun sayang, penyakit datang terlebih dahulu.
Dalam sakitnya, dia sempat menyampaikan satu keinginan, yaitu melihat rumah tinggalnya untuk terakhir kali. Karena, saat dia memeriksakan di rumah sakit terakhir kali, sejak itu pulalah dia langsung dirawat tanpa pernah pulang ke rumah lagi.
Seorang kolega yang mengetahui ini, lalu menghubungi Stichting Ambulance Wens Nederland. Karena ia tahu yayasan tersebut bisa memenuhi permintaan terakhir bagi pasien terminal, yang hidupnya sudah divonis hanya tinggal sebentar lagi.
https://www.instagram.com/ambulancewens/
Stichting Ambulance Wens Nederland atau dalam bahasa Inggrisnya Ambulance Wish Foundation adalah sebuah yayasan yang ingin mewujudkan permintaah terakhir para pasien terminal seperti ini. Seringkali permintaan pasien tersebut sangat manusiawi dan tidak terlalu sulit diwujudkan. Hanya memerlukan perhatian khusus dan sebuah ambulans.
Yayasan tersebut terdiri atas para sukarelawan dengan latar belakang tenaga medis. Mereka paham betul bagaimana rasanya jika melepas kepergian pasien yang berada di terminal. Apalagi jika ia memiliki keinginan terakhir di sisa hidupnya sebelum ia meninggal dunia.
Berdiri sejak 2006, yayasan yang kini dipimpin oleh Kees Veldboer Junior, dapat memenuhi sekitar 2.000 permintaan setiap tahunnya. Sejak didirikan, yayasan tersebut telah memenuhi sebanyak 19.086 permintaan terakhir dari pasien terminal.
Dalam setiap menjalankan sebuah permintaan, diutuslah seorang supir ambulans dan seorang tenaga medis Bersama mobil ambulans mereka.
Saat ini sudah ada sebanyak 110 relawan yang menjadi supir ambulans. Pada umumnya mereka juga bekerja pada dinas ambulans rumah sakit, tenaga pemadam kebakaran atau polisi. Ada pula 160 tenaga secara sukarela medis yang sehari-hari juga berprofesi sebagai tenaga medis, seperti dokter, perawat dan lainnya yang berlatar belakang pendidikan medis. Yayasan juga memiliki enam mobil ambulans.
https://www.facebook.com/StichtingAmbulancewens/
Pendiri Stichting Ambulance Wens Nederland adalah mendiang Kees Veldboer senior. Dahulunya dia juga berprofesi sebagai supir mobil ambulans dan sering melihat dengan mata sendiri problematika dan tantangan yang di alami pasien terminal dan keluarganya, bila ada keinginan terakhir dari pasien.
Seringkali permintaan tersebut sederhana, malahan dapat memberi penghiburan bagi pasien dan keluarga, yaitu dengan melupakan sakit penyakit walau hanya sejenak.
Bagi Kees itu menjadi tantangan tersendiri buatnya, sehingga ia mendirikan Stichting Ambulance Wens Nederland, untuk menolong mewujudkan permintaan-permintaan terakhir para pasien terminal tersebut.