Penulis: Ade Priatni Darum MBA
Kabarbelanda.com – Adaptasi digital bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu strategi esensial di era digital saat ini. Ekspansi secara digital dirasa penting untuk mampu bertahan dan memiliki business yang berkelanjutan atau sustainable.
Sayangnya ketika banyak orang bicara tentang digital presence, yang ada di benak masyarakat secara umum adalah memiliki website and thats it!
Dilansir dari Sentral Statistik Belanda (CBS, 2018) Belanda memiliki infrastruktur digital yang kuat. Sebanyak 98 persen rumah tangga di Belanda memiliki broadband, menjadikan Belanda sebagai negara yang paling terhubung secara digital kedua di Dunia.
Sedangkan jika kita menelisik lebih dalam pada Strategi Digitalisasi Belanda 2.0 (2019). Strategi tersebut mempercepat digitalisasi dalam perawatan kesehatan, mobilitas, energi, dan pangan pertanian sambil memperkuat keamanan siber, privasi, keterampilan digital, dan persaingan yang adil.
Strategi Digitalisasi Belanda bertujuan untuk mempertahankan posisi Belanda di garda depan digital Eropa.
Terkait dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UKM), pemerintah Belanda mencanangkan sejumlah program. Antara lain, mahasiswa dan dosen (tingkat pendidikan kejuruan tinggi (MBO)/Pendidikan profesional tinggi (HBO) dan Pendidikan Universitas (WO)) membantu wirausahawan dalam proses digitalisasi.
Pengusaha mencapai daya saing yang lebih besar berkat data besar, penjualan online, pemasaran, dan otomatisasi.
Kementerian Urusan Ekonomi dan Kebijakan Iklim membantu mendirikan lima tempat kerja UKM pada 2019. Tiga diantaranya saat ini telah beroperasi, dengan dua lainnya masih dalam proses pendirian.