Negosiasi dan Keputusan Berani
Pemiliknya keluarga Indonesia yang sudah pindah ke Singapura. Rumah sempat disewakan, lalu kosong sejak tahun lalu.
Mas Dimas langsung mantap, “Mas, bismillah, kami suka rumah ini. Kami ingin membelinya.”
Padahal belum tahu harga pastinya! Tapi beliau yakin, dan kami pun sepakat menangani semua proses tanpa agen, hanya lewat bank dan notaris.
Beberapa minggu kemudian, kabar harga datang. Alhamdulillah, sangat baik—bahkan termasuk semua furniture. Mereka menyarankan kami segera memutus kontrak apartemen agar bisa pindah dan hemat biaya.
MasyaAllah, ternyata benar firasat Mas Dimas: pemilik rumah orang baik. Rezeki dari Allah.
Proses Administrasi
Sebagai expat, kami akhirnya menggunakan jasa mortgage advisor yang ramah untuk expat. Mereka membimbing langkah demi langkah tanpa biaya tambahan.
Hal yang harus disiapkan:
- Purchase Agreement – Dokumen jual beli dengan klausul inspeksi bangunan, bank guarantee, hingga NHG (Nationale Hypotheek Garantie).
- Surat penghasilan dari kantor – Sempat khawatir karena status Mas Dimas belum permanen, tapi HR bersedia menuliskan letter of intent.
- Laporan valuasi rumah – Untungnya valuasi lebih tinggi dari harga beli, sehingga bank bisa meminjamkan lebih.
Lebih bersyukur lagi, kami tidak perlu membayar transfer tax karena termasuk first-time buyers di bawah usia 35 tahun dengan harga rumah < €440 ribu.
Pindahan dan Drama Kecil
Sambil menunggu persetujuan bank, kami pindah ke rumah baru. Beruntung, rumah sudah lengkap furniture. Tinggal mengosongkan apartemen lama.
Karena waktu sempit, sebagian besar barang kami berikan gratis ke teman dan kolega. Sisanya dibawa dengan jasa moving company. Ada yang menawar €1200, untung kami dapat yang lebih murah.
Namun ada drama: penyewa baru apartemen lama ternyata penuh manipulasi. Awalnya setuju membeli furniture kami, tapi setelah teken kontrak dengan rental agency, ia ingkar janji. Ceritanya panjang, tapi kami sepakat untuk move on dan memutus komunikasi.
Mortgage Disetujui!
Menjelang tenggat, bank sempat minta perbaikan dokumen kecil dari HR-ku. Setelah dilengkapi, akhirnya mortgage kami disetujui dengan bunga terendah saat itu.
Kami resmi menandatangani akta di notaris. Alhamdulillah, semua selesai dengan lancar.
Membeli rumah di pusat Eindhoven, dekat sekolah anak, tanpa overbid, dengan bunga rendah, di saat orang tua kami pertama kali berkunjung ke Belanda. Semua dengan timing Allah yang sempurna.
MasyaAllah. Hal yang kami kira baru bisa tercapai beberapa tahun lagi, ternyata Allah wujudkan tepat di tahun ketiga kami tinggal di sini.
Alhamdulillah, InsyaAllah rumah ini akan menjadi baiti jannati bagi kami. Mohon doanya ya, teman-teman.