
Setelah pemutaran, acara berlanjut dengan diskusi interaktif yang dipandu oleh Dr. Nataša Mišković dari Universitas Bern. Hadir sebagai pembicara utama, Dr. Dino Patti Djalal—Executive Producer film dan Ketua FPCI—berbagi pandangannya tentang proses damai Aceh serta relevansinya dalam konteks konflik global saat ini. “Aceh adalah contoh bahwa dialog, bukan kekerasan, adalah jalan keluar dari konflik,” kata Dr. Dino.
Diskusi berlangsung hidup dengan banyak pertanyaan dari peserta, mencerminkan ketertarikan tinggi terhadap pendekatan diplomatik Indonesia dalam menyelesaikan konflik. Peserta juga mengungkapkan rasa hormat mereka terhadap nilai-nilai universal yang diangkat film, seperti kemanusiaan, toleransi, dan perdamaian.
Bagi komunitas diaspora Indonesia di Eropa, khususnya di Belanda, momen ini menjadi pengingat akan kontribusi bangsa terhadap perdamaian dunia. Kisah Aceh bukan sekadar cerita lokal, tetapi juga pesan global tentang kekuatan kompromi dan keberanian untuk berdamai.
Pemutaran The Last Accord di Bern menjadi bukti bahwa narasi perdamaian dari Indonesia dapat menyentuh hati publik internasional, memperluas pemahaman, dan menginspirasi upaya damai di berbagai belahan dunia.

