Pesan tersebut ditulis pada bagian luar kedua tangan dan lengan dalam 41 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Monumen seberat 3.350 kg ini terbuat dari perunggu, dan berlokasi di Leidsplein, Amsterdam yaitu lokasi di dekat Peter R. de Vries ditembak pada 6 Juli 2021.
Dia meninggal karena luka-lukanya sembilan hari kemudian, yaitu pada 15 Juli 2021. Serangan dan kematian Peter R. de Vries, di jantung kota Amsterdam, berdampak besar pada seluruh Belanda.
Monumen “Melawan Segala Arus” mendorong keberlanjutan ide Peter R. de Vries. Harapannya, patung itu bisa menjadi sumber inspirasi abadi bagi masyarakat yang adil dan peduli, di mana orang-orang yang tertindas didengarkan dan dibantu.
Patung tersebut tidak hanya menyampaikan nilai-nilai Peter R. de Vries, tetapi juga nilai-nilai kota Amsterdam.