Penulis : Anastasia S.
Kabarbelanda.com – Dua tangan berwarna kehijauan tampak saling menyentuh di alun alun Leidsplein, Amsterdam. Patung perunggu karya seniman Rini Hurkmans tersebut didirikan untuk mengenang jurnalis Peter Rudolf de Vries yang meninggal dunia karena ditembak pada 6 Juli 2021.
Monumen “Melawan Segala Arus” tersebut diresmikan pada 15 Juli 2024, dengan kehadiran Walikota Amsterdam, Femke Haselma, sang seniman Rini Hurkmans dan keluarga Peter R. de Vries.
Bentuk dua tangan itu mewakili esensi gagasan Peter R. de Vries, dimana dua tangan yang saling bersentuhan, mendukung, mengajak, dan melindungi.
Monumen ‘Melawan Segala Arus’ antara lain menyampaikan keadilan, kasih sayang, dan ketegasan yang merupakan pesan yang ditinggalkan Peter R. de Vries dalam surat perpisahannya.
“Tetaplah menjadi dirimu sendiri… Bila perlu, bela yang lemah dan kaum minoritas, katakan apa yang kamu pikirkan dengan jujur dan dengarkan rasa keadilanmu. Dan wariskan itu kepada anak-anakmu. Maka semuanya akan baik-baik saja.”

Pesan tersebut ditulis pada bagian luar kedua tangan dan lengan dalam 41 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Monumen seberat 3.350 kg ini terbuat dari perunggu, dan berlokasi di Leidsplein, Amsterdam yaitu lokasi di dekat Peter R. de Vries ditembak pada 6 Juli 2021.
Dia meninggal karena luka-lukanya sembilan hari kemudian, yaitu pada 15 Juli 2021. Serangan dan kematian Peter R. de Vries, di jantung kota Amsterdam, berdampak besar pada seluruh Belanda.
Monumen “Melawan Segala Arus” mendorong keberlanjutan ide Peter R. de Vries. Harapannya, patung itu bisa menjadi sumber inspirasi abadi bagi masyarakat yang adil dan peduli, di mana orang-orang yang tertindas didengarkan dan dibantu.