Kisah di Balik Layar Penyelenggaraan Pasar Indonesia 2024

“Kami berusaha memunculkan pertunjukan tradisional Indonesia bisa terlihat elegan. Jadi, budaya Indonesia yang eksotis tidak selalu muncul dengan seni panggung konvensional.” 

“Dan, meskipun modern tapi tidak meninggalkan eksotisme budaya. Soalnya, ini adalah era digital,harus lebih keliatan kombinasi antara video mapping dan pertunjukan seni itu sendiri. Setidaknya untuk event Indonesia ke depan, ya harus seperti ini.”

Meskipun dengan budget minim, Heri  bersama tim melakukannya dengan serius. Harapannya supaya para event organizer Indonesia di Belanda bisa terpacu untuk lebih kreatif dan imajinatif. Sehingga  pengagas acara, penonton dan pengisi acara ikut bangga karena terlibat di acara ini. Dengan segala keterbatasan terutama waktu, akan tetapi kerja sama yang terjalin baik dengan tim KBRI dapat melahirkan acara yang luar biasa. 

Menurut Heri, acara yang berawal dari niatan untuk membantu para pedagang yang gagal menjajakan jualannya di gelaran Tong Tong Fair itu berlangsung sukses. Ditandai dengan banyaknya pengunjung yang mengantre di tiap stan maupun di panggung hiburan. 

Meski begitu, suasana keakraban dan persaudaraan amat terasa, sehingga meskipun ramai pengunjung dan panjangnya antrean, tidak ada yang rusuh atau berujung kekacauan. Semua tertib dan sabar menanti gilirannya untuk dilayani. 

Sempat diwarnai insiden pingsannya seorang pengunjung pria yang telah berusia lanjut di depan panggung. Para penonton pun ikut membantu menolong meski akibatnya penampilan panggung sempat terhenti sebentar. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :