Iringan musik ini terus mengiringi pengunjung yang antusias bergoyang. Beberapa tampak memesan snack yang tersedia di meja penjualan. Sebagian lagi tetap menari. Lainnya duduk di kursi sambil menikmati minuman dan mendengarkan lantunan musik.
Para pengunjung Dansavond rata rata berusia 50 tahun ke atas. Bahkan ada beberapa yang telah mengenakan kursi roda.

Mungkin mereka adalah pengunjung setia acara Dansavond maupun pasar malam sejak masih muda.
Para warga senior tersebut tampak bersemangat dan gembira di lantai dansa. Mereka ikut berjoget meskipun sambil duduk di kursi roda.
Beberapa waktu setelah berdansa, lagu dan musik pun dijeda selama sekitar 30 menit. Saatnya mengumumkan pemenang Bingo.

Mirip undian biasa, peserta hanya mencoret angka-angka di kertas Bingo seharga lima euro per dua lembar. Lalu juri akan mengumumkan angka-angka hasil undian Bingo di tengah-tengah acara Dansavond..
Meski tak semua pengunjung ikut membeli kertas Bingo, namun suasana pengumuman tetap menegangkan.
Padahal, hadiahnya bukan uang maupun barang-barang mewah atau berharga. Kadang hanya satu boks coklat atau makanan lain. Tapi tetap saja banyak yang ikut memeriahkan permainan ini.

Di Dansavond juga dijual makanan khas Indonesia. Seperti kue lapis, lemper, tahu isi, lumpia dan pisang goreng.
Menurut Ellen, salah satu Dansavondfreak atau Dansavond goers, makanan di acara Dansavond di zal stadion sepak bola Almelo kali ini, lumayan enak dan harganya cukup terjangkau.
Snack yang dijual kali ini tampak berukuran lebih besar dari pada yang biasa dijual di toko-toko makanan Asia atau warung makanan Indonesia di Belanda.

Sepotong kue lapis, lemper, tahu isi, lumpia dan pisang goreng dibanderol dua euro. Seporsi pangsit goreng berisi enam potong harganya 5 euro.
Segelas cendol agak mahal dari harga biasanya yaitu 5 euro. Sedangkan nasi rames dihargai 10 euro per porsi. Sate lontong 7 euro per porsi.

Penyedia catering adalah Warung ErNiRi yang biasa berjualan makanan khas Indonesia di event-event Dansavond maupun pasar malam.
Tampak banyak pengunjung yang juga memesan makanan untuk dibawa pulang.
”Harganya lumayan murah dan rasanya enak,” kata Wisye warga Belanda keturunan Indonesia yang tak pernah absen dari acara Dansavond. Apalagi kalau digelar di kota dekat tempat tinggalnya, Deventer seperti Kota Almelo ini.

Wisye yang datang dengan pasangan selalu hadir ke acara Dansavond atau pasar malam bersama dengan teman-teman kelompoknya, yang berjumlah 20 orang.
Lagu demi lagu dinyanyikan. Kaki pun terus bergoyang, berjoget melangkah mengikuti irama. Semua orang menikmati Dansavond, sampai tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Semua pengunjung harus pulang.
“Ditunggu kehadiran kalian pada dua bulan mendatang,“ kata MC menutup acara Dansavond.
Editor: Bune Laskar
Comments are closed.