Ribuan Diaspora Muslim Indonesia Salat Id di Amsterdam

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah warga Belanda yang menjadi mualaf semakin bertambah.

Menyambut Idul fitri dengan suasana seperti di Indonesia. (Foto: Wahyu Koen)

Para jemaah telah mendapat informasi dari undangan bahwa mereka diminta untuk berwudhu dari rumah dan membawa sajadah sendiri guna menghindari antrean mengingat banyaknya jemaah yang akan hadir dalam Salat Id 1445 H.

Kue jajan pasar selalu disuguhkan saat lebaran. (Foto: Wahyu Koen)

Seusai salat Id, para jemaah dengan wajah ceria langsung bersalam-salaman dan menikmati sajian lontong sayur serta aneka kue yang disediakan panitia.

Kue antara lain bakwan, lapis surabaya, spekuk dan pisang goreng. Banyak diantaranya adalah masakan bawaan dari para jemaah yang sukarela berbagi kebahagiaan di hari yang fitri tersebut.

Saling membantu menyiapkan makanan. (Foto: Wahyu Koen)

Mereka mengaku senang karena bisa merasakan suasana Lebaran seperti di Indonesia. Meskipun jauh dari keluarga, dan tinggal di luar negeri namun mereka bisa bersilaturahmi dan berkumpul, bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia, menikmati sajian khas Tanah Air di Hari Raya. Apalagi dalam cuaca cerah dengan suhu udara 18 derajat Celsius.

Menggunakan gedung untuk Shalat Id. (Foto: Wahyu Koen)

Suasana Lebaran seperti ini adalah momen spesial karena hanya disaat seperti inilah mereka bisa bertemu dan saling bersilaturahmi. Banyak dari diaspora Indonesia di Belanda tinggal di kota yang berjauhan.

Editor: Bune Laskar

Comments are closed.