Pemilu Rasa Pasar Malam di Belanda

Maklum, warung atau restoran yang ada di Belanda tidak ada yang menjual coto Makassar, Jalangkote dan pisang ijo khas Sulawesi Selatan. Menurut Firna Mayerfas, coto Makassar di sana lumayan enak dan lengkap dengan buras (sejenis lontong, khas Makassar) dengan isi aneka jeroan sapi. “Enak sekali loh, coto ini, cobain deh,” kata istri Dubes Mayerfas sambil melahap coto Makassar.

Aneka kripik dibandrol €10 untuk 3 bungkus.(Foto: Yuke Mayaratih)

Selain aneka masakan Indonesia, pengunjung juga bisa membeli oleh oleh berupa aneka kripik seperti kripik tempe, kripik singkong dan aneka minuman seperti teh kotak atau teh botol dan juga barang lainnya yang hanya ada di Indonesia. Ada lima toko yang membuka stan di sini. Semuanya diserbu pembeli yang sudah kangen dengan aneka cemilan yang hanya dijual di Indonesia.

Aneka Batik dan kebaya selalu diminati pembeli. (Foto: Jacqueline Vandayantie)

Selain itu, ada beberapa stan pakaian yang menjual batik, kebaya dan juga aneka pernak pernik khas Indonesia. Suasana pasar malam kecil sangat terasa karena ada makanan, dan penjual makanan ringan atau di Belanda disebut oleh-oleh, dan juga meja dan bangku untuk makan serta panggung musik.

Suasana yang menyenangkan tersebut membuat warga Indonesia yang tinggal di Belanda merasakan Kembali kehangatan silaturahmi khas Indonesia. Bahkan terlihat beberapa warga Belanda asal Indonesia yang ikut menikmati suasana bazar.

Acara foto bersama, usai pencoblosan. (Foto: Yuke Mayaratih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :