Gebyar Indonesia PPI Wageningen: “Indonesia Banget”!

Workshop Angklung: siapa pun bisa memainkan alat musik bambu ini. (Foto: Benrilo Mubarak)

Selama ini tarian Saman selalu dibawakan mahasiswa Wageningen. Sejak dua tahun belakangan mereka cukup dikenal karena sering menampilkan tari Saman.

Pelatih tari Saman itu lulusan sanggar tari Saman di Indonesia dan asli dari suku Aceh. Maka tak heran kalau dalam setiap acara budaya Indonesia di Belanda, mahasiswa Wageningen selalu membawakan tari Saman.

Selain menikmati berbagai acara di Gebyar Indonesia, hadirin juga diberi kesempatan memainkan alat musik angklung.

Dalam workshop yang berkolaborasi dengan International Student Organization Wageningen (ISOW), para pengunjung “secara instan” bisa lancar memainkan angklung -yang dimainkan secara massal.

Atribut dan kostum yang dikenakan koleksi PPI Wageningan, koleksi pribadi dan pinjaman dari KBRI Den Haag. (Foto: Benrilo Mubarak)

Saat mengikuti workshop angklung, mereka -terutama warga lokal Belanda- begitu  takjub karena bunyi-bunyian yang mengeluarkan nada harmoni dari alat musik bambu. Benar-benar pengalaman baru buat mereka.

Kedutaan Besar RI untuk Kerajaan Belanda, perwakilan PPI setiap kota, dan peserta hadirin pada puncak Acara Gebyar Indonesia sangat terpukau dengan serangkaian pertunjukan yang ditampilkan.

Antusiasme tamu undangan dan hadirin pada acara Gebyar Indonesia itu terus meningkat dari tahun ke tahun.

Keberhasilan acara gebyar tahun ini tidak lepas dari dukungan sponsor, antara lain Wageningen University and Research, KBRI Den Haag, Bank BNI, PPI Belanda, Krakatau Sarana Infrastruktur dan GROW.

Selalu ingat tanah kelahiran

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, pada pembukaan acara berpesan agar para pemuda dan pemudi Indonesia agar selalu mengingat tanah kelahiran, meski sudah sukses di kancah internasional.

“Saya sangat senang acara ini dapat terlaksana dengan baik, kita memang perlu untuk selalu mengingat Tanah Air kita, Indonesia,” jelas Dubes Mayerfas.***

Editor: Tian Arief

Comments are closed.