Penulis: Teresa Anneeza
Kabarbelanda.com, Leiden – Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda menyimpan ‘harta-karun’ sejarah Indonesia yang luar biasa. Perpustakaan tersebut menyimpan koleksi manuskrip mengenai Indonesia dan Karibia yang terbesar di seluruh dunia.
Didirikan sejak tahun 1575, Perpustakaan Universitas Leiden berawal dari gagasan yang muncul setelah perang Revolusi Belanda melawan Habsburg berakhir, yang menjadikan negara Belanda mengadopsi agama baru dan merasa memiliki kebutuhan yang tinggi untuk belajar.
Sejak tahun 1578 berbagai naskah dari kepulauan Malay sudah mulai disimpan di sana, termasuk naskah-naskah tertua di dunia.
Kemudian di pertengahan abad ke-19 koleksi perpustakaan Leiden bertambah secara signifikan dengan hadirnya tambahan koleksi dari tiga lembaga yaitu : akademi Delft, institusi yang melatih para pegawai pemerintahan untuk bekerja di Hindia Belanda, dan warisan dari H.N. van der Tuuk.
Di abad ke-20, koleksi perpustakaan Leiden mengalami peningkatan yang signifikan yang berasal dari donasi individu, misalkan dari koleksi C. Snouck Hurgronje dan sumbangan naskah-naskah Bali dari Proyek Tik.
Jika Anda menjelajahi perpustakaan Universitas Leiden di bagian koleksi Asia Tenggara maka akan menemukan koleksi dalam berbagai bahasa daerah seperti bahasa Jawa, Sunda, Madura, berbagai jenis bahasa Batak, Rejang, Aceh, Minangkabau, Bima, Bugis dan Makassar.
Menuju Perpustakaan Universitas Leiden
Letak perpustakaan relatif dekat dengan Leiden Central Station. Jika cuaca cerah disarankan jalan kaki mengikuti panduan peta digital menyusuri kanal-kanal, melewati kincir angin tua dan pusat pertokoan dengan arsitektur bangunan khas Belanda. Waktu tempuh perjalanan sekitar 14 menit.
Tentu akan membutuhkan waktu yang lebih lama jika berhenti mengambil gambar atau sekadar selfie di depan pemandangan kincir angin di pinggir sungai yang indah.
Alternatif lain jika ingin sekalian bersantai dan menjelajah seputar kota tua dan bersejarah Leiden adalah dengan menyewa sepeda di sekitar central stasiun.
Di setiap central station biasanya NS (Nederlandse Spoorwegen) , jasa penyedia layanan kereta api Belanda menyediakan jasa peminjaman sepeda yang bisa dipesan online dengan harga 4,5 euro untuk pemakaian selama 24 jam.
Atau, jika hari kurang cerah, hujan deras ditambah angin kencang – yang merupakan fenomena keseharian di Belanda – maka mengakses tujuan dengan menggunakan layanan bus umum adalah pilihan yang praktis.
Terminal bus terletak bersebelahan dengan central station, kita tinggal mencari bus nomor 1 atau 3 dan berhenti di halte bus Paterstraat yang hanya berjarak 4 perhentian dari central station. Gedung perpustakaan terletak tepat di seberang perhentian.
Masuk ke Perpustakaan Universitas Leiden
Untuk memasuki area koleksi buku, pertama-tama tentu saja harus memiliki kartu perpustakaan yang bisa didapatkan untuk umum dengan cara mengisi formulir pendaftaran di bagian resepsionis.
Jangan lupa membawa paspor dan berpakaian rapi dan berdandan cantik, karena mereka akan mengambil foto untuk kartu anggota perpustakaan tersebut.
Biaya keanggotaan bagi umum adalah 40 Euro dan berlaku selama satu tahun.
Setelah pembuatan kartu selesai, kita akan menerima satu lembar keterangan untuk mengakses katalog dan internet dari perpustakaan lengkap dengan username dan password yang dianjurkan diganti dalam kurun waktu maksimal 48 jam.