Tersembunyi di pedesaan yang hijau di Twente, biara Suster Fransiskan Denekamp pun berkembang. Biara yang pada 1875 dimulai sebagai uluran tangan, kemudian berkembang menjadi sebuah komunitas yang beranggotakan sekitar 650 suster.
Apa yang dulunya pada 1875 dimulai sebagai uluran tangan telah berkembang menjadi sebuah komunitas yang terdiri atas sekitar 650 suster.
Kini masih ada sekitar 50 suster di Denekamp.
Sejak awal berdiri, biara ini mengurusi kaum miskin, terlantar dan orang-orang sakit.
Selain itu juga membantu orang-orang dalam situasi darurat, dengan doa dan membela keadilan serta menghormati setiap ciptaan.
Kini, ruang-ruang pertemuan di biara bisa disewa untuk acara-acara, juga menerima kunjungan untuk mengenal biara, baik secara individu maupun kelompok, serta mengadakan sesi spiritual.
Siapapun dan dari manapun asalnya semua boleh datang. Baik untuk berdoa, menggelar pertemuan, bernyanyi dan menari, atau sekadar mencari ketenangan. Semuanya kembali untuk menemukan kedamaian. Di biara bisa mendapati kedamaian atau ketenangan (rust), mengarahkan kepada kekuatan (Uit rust komt kracht).
Prima dalam Pelayanan Gereja
Biara yang awalnya sederhana pada 1875, kemudian tumbuh menjadi karya yang benar-benar hebat dalam pelayanan gereja.
Tempat ini mengurusi orang sakit dan orang tua, anak-anak di sekolah berasrama, sekolah-sekolah, paroki dan lingkungan sekitar.
Biara pun sudah banyak menghasilkan karya pastoral dan sosial, juga mendirikan beberapa institusi pelayanan kesehatan.
Selama bertahun-tahun, hingga saat ini lembaga-lembaga ini telah dipindahkan atau dialihkan ke gereja dan masyarakat.
Namun pada beberapa dekade terakhir, jumlah suster di Belanda menurun drastis. Masa depan biara di Denekamp juga tidak pasti untuk sementara waktu.