Ketika Decoupage Jadi Teman Pelipur Lara Di Perantauan

Penulis : Ratih Laksitarukmi

Soest, Kabarbelanda.com – Tinggal di negara empat musim ternyata tak seindah yang dibayangkan. Apalagi di Belanda tempat saya tinggal selama puluhan tahun. Suhu udara hangat bisa dirasakan hanya 3 bulan saja, yaitu saat musim panas. Selebihnya, suhu udara dingin. Bukan saja saat winter atau musim dingin tiba. Tapi musim gugur dan musim semi suhu udara juga masih dingin.

Itu baru masalah musim saja. Adaptasi juga berlaku untuk bahasa, budaya, lingkungan sekitar dan masih banyak lagi. Menjalani kegiatan rutin setiap hari tanpa disadari membuat kita menjadi jenuh. Lalu apa yang akan kita lakukan ketika rasa bosan melanda? Di luar rumah, suhu udara dingin dan transportasi relatif mahal. Belum lagi kalau mau berkunjung ke rumah teman. Kita harus bikin janji jauh hari sebelumnya. Sementara tinggal di dalam rumah, gabut dan akhirnya bete sendiri.

Coping dengan seni Decoupage menghasilkan karya yang cantik ( Foto: dok pribadi )

Saya pernah berada di titik nol. Sama sekali tak punya semangat untuk melakukan apapun. Dalam situasi ini semua aktivitas terasa beku. Lalu saya mencari mekanisme coping yang tepat pada saat itu. Coping adalah mekanisme untuk mengatasi gangguan emosi yang dialami seseorang. Hal ini bisa diatasi dengan melakukan kegiatan yang menarik minat pada saat emosi sedang “tidak baik baik saja”. Jika sudah menemukannya, maka kita akan merasa semangat lagi menjalani hidup. Iya, coping yang tepat bakal bikin kita merasa segar kembali. Dan kita bisa berkata: “I AM ALIVE”!

Sebenarnya ada banyak jenis coping mechanism yang bisa kita lakukan.  Tiap orang mencari dan menemukan coping mechanism dengan caranya sendiri. Lakukan apa saja yang bisa membawa kita pada rasa bahagia. Bisa juga pada akhirnya kegiatan itu menjadi hobi baru. Karena dengan melakukan hal yang kita sukai, emosi negatif akan keluar dengan sendirinya. Sekali lagi, setiap orang berbeda dalam melakukan coping mechanism. Bisa dengan olahraga, melukis, menjahit, menyanyi, mendaki gunung dan masih banyak lagi.

Seni decoupage menghasilkan tas cantik dan unik ( Foto: dok.pribadi)

Berkenalan Dengan DECOUPAGE

Lalu bagaimana dengan saya? apa yang harus saya lakukan sekarang? bagaimana saya bisa keluar dari perasaan yang tak nyaman ini? Lalu pada suatu hari saya melihat sebuah gambar di internet. Gambar penuh warna, lukisan yang  cantik, lucu dan memiliki seni yang menurut saya “tidak biasa”.

Dan yang paling menarik adalah gambar itu bisa dicopy paste ke benda lain seperti tas, sepatu , vas bunga atau apa saja. Nah dari situ saya mulai tergelitik untuk mencari informasi tentang kegiatan ini. Namanya Decoupage atau Decoupe . Lalu saya menghubungi seorang teman di Indonesia yang kebetulan baru saja pensiun dari pekerjaannya. Dan tanpa diduga ia juga sedang mendalami seni Decoupe. Gayung bersambut. Saya minta agar ia mau mengajari bagaimana cara membuat Decoupe secara online, karena saya tinggal di Belanda.

Inspirasi dari Delft Blauw dalam karya decoupage sepatu kanvas ( Foto : dok. pribadi)

Akhirnya saya menemukan bahwa Decoupe adalah pilihan saya untuk mengatasi rasa jenuh. Apa itu Decoupage? Dari mana asal muasalnya? bagaimana cara mebuatnya? Decoupage adalah seni kerajinan tangan dari Prancis sejak abad ke-18.

Seni Decoupage pada intinya adalah kegiatan menempelkan kertas di atas objek benda atau suatu barang. Kertas untuk Decoupage ini memang khusus. Ada juga jenis kertas yang sangat tipis, seperti tisu bermotif atau bergambar.

Untuk objek benda yang akan ditempel juga ada banyak pilihan. Vas bunga, meja, kursi, lemari, tas, dompet, bahkan tembok! Benda tersebut tidak terbatas hanya berbahan kain dan kayu saja, tapi bisa juga bisa dengan bahan dasar keramik, porselen, tanah liat, gelas bening, kulit asli, kulit sintetis, dan lain-lain.

Motif bunga menjadi favorite dalam seni decoupage ( Foto : dok.pribadi)

Kok bisa ya kertas tisu bergambar itu menempel di barang atau benda tersebut?  jawabannya terletak pada jenis lem yang dipakai. Untuk membuat karya seni  Decoupage kita memerlukan lem khusus. Sekarang, baik di Indonesia maupun di Belanda sudah banyak toko yang menjual perlengkapan kerajinan tangan. Ada yang murah dan ada yang mahal. Biasanya harga akan menentukan kualitas. Tapi jangan khawatir. Lem yang murah pun akan tetap bisa berkualitas jika kita pandai merawat barang.

Lalu,  jenis kertas apa saja yang bisa dipakai untuk Decoupe?  Yang paling mudah kita gunakan adalah jenis kertas tisu atau napkin (tissue) bermotif.

Langkah pertama adalah memilih dan menentukan motif atau gambar apa yang menarik menurut kita.  Nah, soal kertas tisu bermotif  sekarang sudah banyak beredar di pasaran.

Di supermarket atau di toko khusus kerajinan tangan. Tisu dengan motif atau corak di supermarket pilihannya tentu sangat terbatas.

Jadi sebaiknya mencari kertas tisu untuk membuat Decoupe di toko yang menjual alat-alat kerajinan tangan. Di sana biasanya menjual tisu dengan corak atau motif yang lebih menarik dan memiliki nilai seni.

Bahan dasar tidak hanya terbatas dari kayu dan kulit saja, tapi juga keramik dan bahkan dinding ( foto: dok.pribadi)

Alternatif lain, tentu saja bisa membeli secara online. Biasanya mereka menjual kertas tisu untuk decoupe ini per lembar.  Tapi kita bisa memilih berbagai jenis corak yang unik dan tentu saja tidak bisa kita temukan di toko biasa. Dalam dunia Decoupage , jenis tisu ini disebut dengan rare napkins.