“Karena batik merupakan bagian dari budaya Indonesia, kami ingin memperlihatkannya dan memperkenalkannya di Taman Indonesia,” kata Marlisa.
Setiap tahun Taman Indonesia mengadakan pameran dengan tema khusus. Seperti tahun 2021 temanya Wayang, dan tahun 2022 temanya Keris.
“Yang kami perlihatkan tahun ini adalah batik dengan teknik tradisional maupun teknik moderen. Batik
tulis dan batik cetak/cap,” ia menambahkan.
Bukan sekedar dipamerkan, Marlisa juga menceritakan asal usul batik koleksinya.
Sebaliknya, Marlisa tidak segan untuk mendengarkan cerita dari pengunjung yang memiliki batik.
“Kami senang saat pengunjung datang dengan busana batik, kadang lengkap berkebaya,” ujarnya.
Pengunjung Taman Indonesia berasal dari berbagai tempat di Belanda, juga negara tetangga: Jerman dan Belgia.
Bahkan kadang dari negara lebih jauh, seperti Malaysia dan tentunya Indonesia.
“Kami juga mengadakan workshop membatik di hari-hari tertentu,” kata Marlisa.
Taman Indonesia juga ingin lebih memperkenalkan budaya batik melalui hari-hari khusus, seperti Hari Kartini.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April, tahun ini diadakan “Kartini Spreekuur” untuk pengunjung yang
tertarik mendengarkan dan bertanya seputar RA Kartini (1878-1904).
Semasa hidupnya, Kartini, yang merupakan putri seorang bangsawan di Jepara Jawa Tengah, memiliki hobi favorit membatik bersama kedua saudara perempuannya, Roekmini dan Kardinah.
Pameran “Batik Stories” berlangsung hingga 10 Mei 2023. Taman Indonesia adalah sebuah taman yang memperlihatkan budaya, alam dan seni Indonesia di Belanda.
Selain taman terbuka dengan berbagai tanaman, pohon dan hewan, ada juga beberapa ruangan/rumah duplikat khas desa di Jawa.
Selain itu ada pula kebun tertutup dengan tanaman, pohon dan burung dari daerah tropis.
Setelah menyaksikan pameran, jangan lupa mampir di warung makan yang menyajikan beberapa hidangan
khas, seperti kroket rendang, coklat bermotif batik, dan masakan Indonesia.
Taman Indonesia beralamat di: Kallenkote 53, 8345 HE, Kallenkote. []
Comments are closed.