Bulan Minang di Kota Best

Rijsttafel yang sekarang dikenal di Belanda, diduga juga merupakan adaptasi dari Nasi Padang yang terdiri dari nasi dan banyak lauk pauk yang disajikan dalam porsi kecil.

Duta Besar RI kelahiran Padang Panjang tersebut juga meyakini bahwa melalui rangkaian program selama Bulan Budaya Indonesia di Kota Best tersebut akan meningkatkan pemahaman dan apresiasi yang lebih baik terhadap warisan budaya Indonesia, sejarahnya, nilai-nilainya, dan yang terpenting, masyarakatnya.

Nova Burdo dari grup tari Madaloka Dance Studia membawakan tarian Minangkabau. ( Foto :Det Wagenaars-Brands)

Acara pembukaan Bulan Budaya Indonesia dimeriahkan dengan tarian tradisional khas Minangkabau.  Grup tari Madaloka Dance Studio dengan penari Nova Burdo dan Rahmida Dewi Patmawati membawakan beberapa tarian dengan gemulai di depan puluhan pengunjung.

Selain itu ada pula peragaan busana tradisional serta kontemporer karya Nadira Suarga dan Arintha. Keduanya mahasiswa Binus University, Jakarta. Peragaan busana tersebut dipimpin oleh Uli Tax dari Permata Dansgroep.

Rangkaian kegiatan Bulan Budaya Indonesia akan berlangsung sampai dengan 30 April 2023. Sejumlah diskusi akan meramaikan acara tersebut.

Ine Waworuntu, pendiri yayasan Hibiscus bekerja sama dengan KBRI Den Haag dan pemerintah kota Best aktif menggelar acara kebudayaan. (Foto: Cindy Angelique)

Diskusi mengenai Warisan Budaya Minangkabau yang akan diadakan secara hybrid dengan narasumber Bundo Puti Reno Raudha Thaib, yang merupakan putri keempat dan pewaris Kerajaan Pagaruyung, Sumatera Barat. Akademisi bergelar Prof. Dr. Ir. tersebut juga seorang penyair yang karya-karyanya telah dipublikasikan di berbagai media massa nasional maupun internasional.

Bundo Putri Reno akan tampil bersama dan anthropolog Renske Biezeveld, penulis buku “Between Individualism and Mutual Help – Social Security and Natural Resources in a Minangkabau Village.”

(Foto: Cindy Angelique)

Ada pula Diskusi mengenai Budaya Minangkabau secara umum dan songket Minangkabau yang juga akan diadakan secara hybrid dengan narasumber Puji Lestari dari Fungsi Penerangan & Sosial Budaya KBRI Den Haag dan Puan Puti Reno Sativa Sutan Aswar. Puan Puti Reno yang akrab disapa Uni Atitje tersebut merupakan sosiolog Indonesia yang sangat peduli dengan eksistensi kain tradisional.

Uni Atitje yang membina pengrajin kain tradisional Indonesia di Sumatera Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Jambi menulis buku “The Songket of Minangkabau, Raising Hidden Threads.” Buku tersebut disusunnya melalui penelitian lapangan selama 19 tahun.