Kamar Kusam di Desa Auvers, Saksi Bisu Akhir Penderitaan Vincent Van Gogh

 

“Kali ini tidak meleset,” katanya. Dua hari terbaring di ranjang kayu itu, Vincent akhirnya meninggal di pangkuan adiknya, Theo Van Gogh.

Bunuh diri kok menembak perut, bukan kepala? Pertanyaan itulah yang membuat kematian Vincent menjadi teka teki hingga kini.

Ada spekulasi ditembak pemuda setempat, karena cemburu buta. Juga, mengapa Dr Gachet tidak merawat sebagaimana mestinya.

Van Gogh menjadikan desa pertanian ini memiliki industri baru, industri Van Gogh. Industri turisme.

Kafe dan resto bermunculan. Bahkan ada sebuah resto china megah di desa asri ini. Resto ini siap menampung turis massal dari Paris.

Tidak sulit mencari jejak Van Gogh di desa ini. Bahkan di jalan setapak menuju objek lukisannya terdapat poster karyanya.

Poster lukisan “Wheatfield With The Crows” karya Van Gogh di Auvers, semakin menegaskan sebagai desa kematian pelukis eksentrik itu. (Foto: Krisna Diantha)

 

“Bahwa di situ telah diabadikan ladang gandum dan burung gagaknya.”

Kuburannya Vincent terbilang sederhana. Hanya disemen minimalis dan diberi batu nisan dengan bahan sama.

Ada tulisan “Ici Repose, Vincent Van Gogh, 1853-1890.” Ici repose berarti “dalam damai”.

Di sebelah pusara Vincent terbaring juga jasad adiknya, Theo Van Gogh. Kedua makam ditutupi tanaman rambat beracun, Poison Ivy.

Di sana ada sisa lelehan lilin dan karangan bunga. Dia meninggal dalam muram, seperti tergambar di kamar terakhirnya.

Vincent Van Gogh hijrah ke Auvers setelah dirawat di St Remy, Prancis. Ia memilih Auvers karena keindahan alamnya.

Juga, ada kolektor lukisan sekaligus dokter yang merawatnya, Dr Paul Gachet.

Pusara Vincent dan Theo Van Gogh di Auvers. Ditutupi Poison Ivy. (Foto: Krisna Diantha)

 

Vincent sempat dikabarkan menjalin hubungan khusus dengan putri pemilik penginapannya. Namun kabar lain menyebutkan bahwa Vincent juga dekat dengan Marguerite Gachet, putri Dr Paul Gachet.

Vincent kerap mengajak Marguerite Gachet, ke tepian sungai Oise.

Vincent William Van Gogh dilahirkan di Zundert Belanda pada 30 Maret Maret 1853. Setelah gagal menjadi pastor, Vincent akhirnya menjadi pelukis.

Semasa hidupnya, tak ada satupun karyanya yang laku terjual.

Ia akhirnya meninggal di sebuah kamar sewaan seharga 3,5 sen di Auvers Prancis, di pangkuan Theo Van Gogh, pada 29 Juli 1890.

“Now, I understand, what you tried to say to me
How you suffered for your sanity
How you tried to set them free
They would not listen, they did not know how
Perhaps they’ll listen now…”
(“Vincent”, Don McLean)

Comments are closed.