Berkembangnya restoran Indonesia di Belanda ini, menurut Dubes Mayerfas juga berarti peluang yang bagus bagi pelaku usaha di Indonesia untuk melakukan ekspor produk ke Belanda. Seperti aneka bumbu dan bahan makanan lainnya. Secara tidak langsung ini akan meningkatkan ekspor Indonesia.
Masakan Indonesia memang mendapat tempat khusus bagi penggemar kuliner di Belanda. Tak mengherankan jika jumlah restoran atau warung ( rumah makan berukuran kecil) kian menjamur. Bahkan pesan makanan secara online juga mulai banyak penggemarnya.
Salah satu restoran yang baru saja buka ,di penghujung 2022 yang lalu, adalah Purnama. Restoran kecil ini terletak di Amsterdam Timur (Oost). Penggagasnya 3 orang, yaitu Vivi Soebono, Felix Ang dan Saifudin Sulaeman. Ketiganya adalah warga Indonesia yang sudah lama karib.

Menu yang mereka tawarkan adalah masakan atau jenis jajanan khas Indonesia. Maklum belakangan memang warga Indonesia yang menetap di Belanda semakin banyak. Bisa jadi, itu juga yang membuat mereka mantap membuka usaha kuliner di Belanda. Dengan mengusung tema : “Kembali ke selera Indonesia asli.”
Jika melihat menu yang disajikan, lumayan menggugah selera. Seperti sate ayam, iga bakar, martabak, batagor, soto betawi, gado – gado dan lainnya. Salah satu juru masaknya adalah Vivi Soebono. Selama ini ia dikenal dengan julukan chef berkonde atau singing chef. Ia mengatakan meskipun banyak restoran Indonesia di Belanda, namun yang memiliki cita rasa sesuai dengan lidah orang Indonesia tak banyak. Semuanya sudah membaur menjadi selera pendiuduk asli Belanda. “Sebagian besar masakan Indonesia yang ada di Belanda sudah disesuaikan dengan lidah orang Belanda, jadi kami ingin menawarkan sesuatu yang lebih otentik. Yaitu makanan dan jenis makanan asli menurut lidah orang Indonesia”kata Vivi kepada kabarbelanda.com

Comments are closed.