Angkringan banyak terdapat di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Bahkan kini sudah merambah ke Jabodetabek.
Apa itu Angkringan Leiden?
Berbeda dengan angkringan di Jogja, Angkringan Leiden ini tidak ada bentuk fisiknya. Angkringan ini merupakan sebuah grup WhatsApp (WA) yang dibuat oleh Ary Kusnanto bersama Latifah dan Shanti. Ketiganya merupakan warga Indonesia yang bermukim di Leiden.
Ide pembuatan grup ini berawal dengan permintaan atau order beberapa mahasiswa untuk menu makan malam yang harganya terjangkau. Jumlah produksinya tidak menentu setiap harinya, sehingga sering tampak tidak efisien, baik secara waktu waktu maupun biaya produksi.
Akhirnya pada tahun 2018, mereka bertiga membuka grup WhatsApp Angkringan Leiden, untuk memudahkan koordinasi mulai dari pemesanan hingga pengiriman.
Adapun nama Angkringan ini mendapatkan ide dari seorang warga Indonesia di Delft yang juga membuat grup “Warteg Delft”. Karena Ary Kusnanto berasal dari Jogja, maka nama Angkringan ini menjadi pilihan yang paling pas.
Pada awal pendiriannya, grup WA ini hanya beranggota sekitar 20 orang. Saat ini anggotanya sudah mencapai 276 orang. Mayoritas anggota adalah mahasiswa Indonesia. Selain itu juga ada mahasiswa dari Italia, China, Singapura, Malaysia dan juga masyarakat umum yang tinggal di kota Leiden dan sekitarnya.