Bahkan tak jarang jawabannya diselingi gurauan yang membuat kami tertawa lepas. Suasana pun terasa sangat nyaman.
Boleh dibilang, mulai dari awal sampai akhir bincang-bincang itu, tak buang-buang waktu percuma. Segala pertanyaan dijawab, dan jawaban meluas. Bahkan bisa menjadi topik pembahasan yang baru.
Hanya satu kata yang ada dalam hatiku saat itu: seru!
Sebuah diskusi dan pertemuan yang sangat positif, aktif, dan memberi banyak inspirasi.
Banyak sekali informasi dan hal baru tentang fungsi, cara kerja, dan keberadaan Kedutaan Besar Indonesia yang kudengar dari beliau.

Tetapi, yang membuatku masih terkesima adalah keramahan dan kesabaran beliau saat menanggapi “keceriwisan” kami.
Beliau melayani obrolan kami tentang berbagai hal. Mulai dari drama Korea, lagu era 90-an, jenis-jenis makanan, SIM, hingga jam istirahat beliau. Juga terobosan-terobosan baru dalam memberikan pelayanan kepada warga Indonesia, sampai kehidupan keluarganya.
Itu semua menjadi bahasan hangat, bersahabat, pun menyenangkan dan jauh dari kesan protokoler dari seorang pejabat terhadap rakyat biasa.
Hingga tiba saatnya untuk mengakhiri pertemuan kami. Ah, waktu terasa cepat sekali berlalu.
Beruntung hujan yang turun selama malam istimewa itu, sudah mulai reda.
Mungkin ada yang menganggap makan bersama pejabat itu adalah hal yang biasa. Tetapi bagiku, bisa duduk semeja, berbincang, dan ditraktir pejabat, adalah sebuah pengalaman yang luar biasa.
Ketika kami bersiap meninggalkan restoran, masih dengan kesabaran dan keramahannya, beliau meladeni keinginan kami untuk berfoto bersama.
Kami berenam bergantian mengambil pose dengan beliau. Bahkan dengan gawai pribadinya, beliau mengajak kami untuk berselfie.
Dan entah berapa kali pula beliau meladeni kami untuk berselfie dari gawai rekan penulis kami.
Yang pasti, hari yang sedikit mendung di minggu terakhir bulan ini memberikan sebuah cerita dan kenangan yang sangat berarti.
Terima kasih Bapak Duta Besar yang terhormat atas segala keramahan dan waktu yang telah Bapak diberikan.
Lisse, 26-05-2022
Editor: Tian Arief