Serba Oranye, Serunya WNI Rayakan HUT Raja Belanda

Penulis: Yuke Mayaratih

Kabarbelanda.comKoningsdag (Hari Raja) atau Hari Ulang Tahun Raja Belanda dirayakan setiap tanggal 27 April. Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu warga Belanda, termasuk warga Indonesia yang bermukim di sana.

Roma de Weger-Manik turut berjualan barang seken. (Dok. Pribadi)

Satu minggu sebelum perayaan, di toko dan supermarket sudah tersedia asesoris berwarna serba oranye, warna khas Belanda. Mulai dari hiasan berbentuk mahkota, jubah, topi, baju kaos, kaos kaki, hingga kalung bunga, semuanya berwarna oranye atau jingga. Selain itu, bisa juga dipadukan dengan warna bendera Belanda: merah putih biru.

Pemasangan bendera di depan rumah. (Jane Magdalena)

Pada hari perayaan, warga sudah memasang bendera merah putih biru di depan rumah masing-masing. Tetapi di bagian ujung tiang bendera mereka sematkan sehelai kain berwarna oranye.

Perayaan Koningsdag bisa disaksikan 
di layar TV. (Yuke Mayaratih)

Bagi warga yang enggan atau tidak bisa keluar rumah (mungkin karena keterbatasan fisik), mereka bisa menyaksikannya di televisi. Hari itu, stasiun televisi nasional melakukan siaran langsung acara Koningsdag, dari pukul 10 pagi hingga sore hari.

Siaran langsung kunjungan Raja Willem ke Maastricht. (Yuke Mayaratih)

Siaran televisi itu melaporkan rangkaian kegiatan Raja Willem Alexander dan keluarganya yang berada di kota Maastricht (kota yang terpilih untuk di-bezoek Raja pada tahun 2022 ini), sampai kembali ke kediamannya di kota Den Haag.

Saksikan perayaan dengan busana dan atribut serba oranye. (Yuke Mayaratih)

Tak sedikit warga yang ingin menyaksikan perayaan secara langsung. Mereka biasanya berangkat secara berkelompok atau membuat janji dengan teman-temannya untuk mendatangi pusat kota.

Perayaan di Kota Amsterdam. (Jacqueline)

Di setiap kota di Belanda digelar pertunjukan musik, minum bir, makan roti atau snacks di luar ruang. Mereka mengenakan pakaian dan atribut serba oranye. Seperti topi, slayer, kacamata, dan bandana. Bahkan ada yang mengecat wajahnya dengan warna merah putih biru, warna bendera Belanda.

Bazaar aneka barang seken dengan harga miring. (Yuke Mayaratih)

Mereka Saling bertegur sapa dengan kenalan yang kebetulan ditemui dalam suasana riang gembira. Di lokasi pesta rakyat itu digelar berbagai macam jualan atau bazaar. Siapa saja bebas menjual barang apa saja yang ada di rumah. Biasanya barang yang sudah tidak terpakai, namun masih layak jual. Mereka menjualnya dengan harga miring.