Awalnya Benteng Tua Portugis
Benteng Oranje awalnya sebuah benteng tua yang dibangun oleh Portugis. Bangunan ini dijadikan tempat penyimpanan rempah-rempah sebelum diangkut ke Eropa.
Namun pada perkembangannya, setelah Portugis hengkang dari Ternate, benteng ini dihuni oleh orang-orang Melayu. Maka orang-orang menyebutnya sebagai Benteng Melayu.
Benteng Oranje pernah menjadi alasan perebutan kekuasaan, antara Portugis, Spanyol, dan Belanda, untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Ternate. Namun akhirnya VOC yang berhasil lama bercokol di bumi “spicy island” ini. VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) adalah kongsi dagang Belanda yang kemudian berkembang dan memonopoli perdagangan di kawasan Asia.
Terletak di pusat kota
Bila anda mengunjungi kota Ternate, maka yang pertama kali tampak adalah landmark kota itu, Benteng Oranje. Benteng Oranje berdiri di pusat kota, tepatnya di Kelurahan Gamalama, Jalan Hasan Boesoeri, Ternate Tengah, Maluku Utara.
Benteng Oranje adalah benteng bertipe kastil dengan side-plan trapesium lengkap dengan empat bastion di setiap sudutnya.
Luasnya sekitar 180 meter kali 165 meter. Benteng ini dikelilingi tembok tebal yang kokoh, dengan ketinggian sekitar 5 meter dan kemiringan 4 derajat.