Perubahan dan tantangan pada demensia

Banyak perubahan yang bisa terjadi ketika orang terdiagnosis demensia. Orang dengan demensia (ODD) kadang berbicara melantur, lupa dengan nama anaknya sendiri, tidak lagi bisa membedakan pagi atau malam, bahkan bisa juga disertai perubahan perilaku. ODD menjadi agresif atau malah apatis (tidak memberi respon terhadap kejadian di sekitar). ODD bisa bereaksi seperti anak kecil, tidak bisa lagi hidup sendiri, dan pada akhirnya sangat bergantung pada orang lain.

Perubahan ini menjadi tantangan bagi anggota keluarga. Ada banyak pergumulan dalam merawat ODD, seperti bagaimana berkomunikasi dengan ODD yang bertanya tentang hal yang sama berulang kali, bagaimana bila ODD tersesat, bagaimana menangani bila ODD bersikap agresif, dan lain sebagainya.
Di Belanda, tidak jarang ODD dengan latar belakang Indonesia kembali fasih berbahasa Indonesia atau ingat kembali dengan jelas akan hal-hal ketika mereka masih tinggal di Indonesia (atau Hindia Belanda saat itu). Perubahan yang terjadi pada ODD berdampak bagi keluarga dan lingkungan mereka.

Alzheimer Indonesia Nederland (ALZI Ned) hadir untuk membantu ODD dan keluarga maupun pengasuh informal/mantelzorger, khususnya yang berlatar belakang Indonesia di Belanda. ALZI Ned menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang demensia serta mempromosikan gaya hidup sehat. Selain itu, ALZI Ned juga bisa menjadi sumber informasi bagi komunitas Indonesia di Belanda yang ingin mengetahui situasi pelayanan lansia baik di Belanda maupun di Indonesia.

Melalui artikel singkat ini, penulis berharap keingintahuan masyarakat akan demensia semakin meningkat. Dengan pengetahuan yang cukup, kita dapat meningkatkan kesadaran akan demensia, mencegah demensia, memperlambat perburukan demensia, lebih memahami ODD, dan membantu meningkatkan kualitas hidup ODD serta keluarganya.
*) Community and Communication Coordinator – Stichting Alzheimer Indonesia Nederland