Belanda Masih Perlu Rempah-Rempah Indonesia

Penganugerahan Primaduta Award tersebut dilakukan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, kepada CEO of Verstegen Sauces and Spices BV, Michel Driessen, disaksikan Atase Perdagangan Den Haag, Sabbat Christian Jannes, serta eksportir dan importir rempah yang ada di Indonesia maupun Belanda.

Primaduta Awards, apresiasi pemerintah RI terhadap pembeli internasional yang loyal. (Dok KBRI Den Haag)

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, dalam sambutan penganugerahan Primaduta Awards di Den Haag, Rabu (5/1/22), menjelaskan, Primaduta Awards merupakan apresiasi dari pemerintah Indonesia kepada pembeli internasional yang telah menunjukkan loyalitasnya dengan terus menerus membeli produk dari Indonesia. Dubes Mayerfas mengharapkan, penganugerahan penghargaan ini menjadi langkah awal dalam membina hubungan dagang yang lebih menguntungkan, terutama di sektor rempah-rempah, antara Belanda dan Indonesia.

Dari 303 kandidat potensial seluruh dunia, 25 perusahaan dipilih sebagai penerima Primaduta Awards. (Dok KBRI Den Haag)

Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kementrian Perdagangan, Marolop Nainggolan menjelaskan, dari 303 kandidat potensial dari seluruh dunia, 25 perusahaan dipilih sebagai penerima Primaduta Awards. Verstegen Sauces & Spices BV asal Belanda termasuk di antaranya. Penghargaan Primaduta tahun ini dipilih tidak hanya berdasarkan kinerja perdagangan mereka, tetapi juga karena kisah dan pengalaman inspiratif mereka saat berbisnis dengan mitra dagang mereka dari Indonesia.

Verstegen terlibat aktif dalam berbagai program pemberdayaan petani. (Dok KBRI Den Haag)

Atase Perdagangan KBRI Den Haag, Sabbat menambahkan bahwa peluang pasar rempah-rempah Indonesia di Belanda masih terbuka lebar. Komoditas rempah, seperti lada putih, lada hitam, bunga pala, pala, vanili, kayu manis, dan cassia sangat dibutuhkan Belanda untuk dijadikan bahan baku bumbu masakan yang baik untuk keperluan rumahtangga, hotel, restoran, dan kafe. ***