Tak Ada Larangan Khusus, Gereja Minahasa di Belanda Tetap Gelar Kebaktian Natal

Dalam undangan kepada para jemaat dituliskan, acara dimulai pukul 15.00 sampai pukul 17.30 waktu setempat. Tapi para jemaat umumnya datang lebih awal, di tengah suhu udara yang dingin, yaitu minus 1 sampai 0 derajat celsius.

Sambil menunggu ibadah dimulai, para jemaat saling bertukar kabar dan berbagi cerita, ditemani kopi atau teh hangat dan beberapa kue khas Indonesia. Maklum saja, ini adalah kesempatan satu-satunya bagi mereka saling bertemu secara fisik.

Makan malam bersama terpaksa ditiadakan. Sebagai gantinya, masakan khas Indonesia dikemas dan dibawa pulang. (Yuke Mayaratih)

Ibadah Natal berjalan dengan penuh hikmat, diawali dengan menyanyikan lagu bersama. Vocal group “Tabernakel” dan Koor MICN ikut menyemarakkan suasana Natal tahun 2021 ini. Saat lagu Malam Kudus dinyanyikan bersama, lampu sengaja dipadamkan. Jemaat menyalakan lampu elektrik mini berbentuk lilin, yang dibagikan saat memasuki gedung. Suasana terasa lebih khusuk. Beberapa jemaat tampak hanyut dalam suasana. Bisa jadi karena membayangkan suasana Natal di Tanah Air.

Menyanyikan lagu Malam Kudus sambil menyalakan lampu elektrik mini berbentuk lilin. (Yuke Mayaratih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :