Penulis: Yuke Mayaratih
Kabarbelanda.com, Deventer – Anda penyuka jalan-jalan tapi tak terlalu suka hiruk pikuk kota? Mungkin anda perlu mampir ke kota Deventer, yang terletak di Belanda bagian timur. Selain suasananya tenang, kota berpenduduk sekitar 100 ribu jiwa ini dihiasi dengan gedung-gedung tua bersejarah. Maklum saja, kota ini sudah berusia 1253 tahun.
Suasana kota Deventer begitu tenang, sehingga memberi ruang bagi para wisatawan yang datang ke kota ini. Soalnya, di sekitar pusat kota, masih banyak bangunan dengan gaya arsitektur gohtic (gotik) yang masih berdiri kokoh.

Dalam arsitektur, desain gotik banyak digunakan pada bangunan abad pertengahan. Gaya ini berevolusi dari arsitektur romans dan diteruskan oleh arsitektur renaisans. Salah satu bangunan yang menggunakan desain gotik adalah katedral.
Di Belanda, letak pusat perbelanjaan atau centrum biasanya tak jauh dari stasiun kereta api dan terminal bus. Begitu juga dengan Deventer. Di sini tak banyak terlihat orang berlalu lalang. Kota yang membentang sisi timur Sungai IJssel ini tidak pernah sibuk. Benar-benar kota yang santai.

Toko-toko mulai buka pada pukul 10 pagi. Namun gedung perkantoran, supermarket, restoran, dan kedai kopi, mulai menggeliat setelah tengah hari, saat waktu menunjukkan pukul 2 siang waktu setempat.
Beberapa orang tampak melintas dengan sepeda. Sebagian lagi duduk santai sambil menyeruput kopi panas di teras kedai kopi atau restoran. Jika udara tidak terlalu dingin, orang-orang lebih suka duduk-duduk di udara terbuka.
De brink adalah sebutan untuk alun-alun yang dikelilingi restoran dan kedai kopi. Di situ terdapat patung Monumen Wilhelmina Fountain karya J.A. Mulock Hack. Monumen ini diresmikan pada 1898 untuk memperingati penobatan Ratu Wilhelmina.

Masih di sekitar alun-alun, terdapat bangunan bergaya gothic De Waag, yang merupakan ikon kota Deventer. Bangunan yang didirikan pada 1528 ini memiliki tiga lantai, dua tangga di bagian luar bangunan, sebuah jam berukuran besar, dan tiga menara runcing. Bangunan ini dulunya berfungsi sebagai penimbangan koin emas atau perak yang digunakan untuk alat pembayaran dalam transaksi dagang abad ke-16.