Aksi ini juga diikuti para orangtua yang mendukung aksi unjuk rasa, karena ingin anak-anak mereka mandiri dengan mendapatkan tempat tinggal sendiri.

Massa kemudian bergerak menuju pusat kota. Mereka berjalan kaki menuju Dam sambil meneriakkan yel yel dan mengusung baliho bernada protes. Aksi massa itu menarik perhatian banyak warga dan wisatawan.
Meski jalanan dipenuhi puluhan ribu pemrotes, situasi tetap terkendali di bawah pengawasan polisi, yang juga menerjunkan pasukan berkuda. Semakin sore pengunjuk rasa terus berorasi, berjoget sambil meneriakkan yel-yel tuntutan mereka.
Sekitar pukul 6 sore, pengunjuk rasa secara berangsur-angsur membubarkan diri dengan tertib. Mereka meninggalkan area Dam menuju stasiun Amsterdam Centraal, sekitar 500 meter dari lokasi unjuk rasa.
Dibubarkan Paksa

Di balik unjuk rasa yang relatif tertib itu, ada sebuah insiden sekelompok pemuda dibubarkan secara paksa. Polisi anti huru-hara terpaksa harus membubarkan mereka karena berusaha menduduki bangunan kosong secara ilegal atau istilahnya kraken, di Gravenstraat.
Sebanyak 61 orang ditangkap dalam insiden itu. Langkah represif ini dikecam banyak pihak, karena dinilai menggunakan kekerasan secara berlebihan.
Baca artikel terkait:
Jadi Tunawisma, Rakyat Belanda Bakal Gelar Demo Besar-besaran
Cari Tempat Tinggal di Belanda Bikin Pusing Tujuh Keliling
Editor: Tian Arief